Aku sudah menghapus keringat dingin dari wajahku juga sudah membasuhnya, aku juga sempat mengoleskan blush on ke area pipi juga sedikit lipstik untuk menghilangkan wajah pucat ku. Aku sudah jauh lebih baik, makan buah dan juga mengobrol bersama dengan Bu Martha begitu membantu pemulihan ku.
Aku duduk tak jauh dari bu Martha, memilih untuk merapikan sturridge tergantung yang ada di sudut ruangan. Bu Martha sekali mengajak aku untuk mengobrol, aku pun menanggapinya walaupun aku tak terlalu fokus. Bu Martha tak sedikitpun menegurku, mungkin dia menyadari kalau aku harus cepat membereskan ruangan ini.
"Tika, lusa Marcus akan pulang."
Brukk
Buku itu terjatuh, hampir menimpa ujung kakiku. Aku terkejut saat bu Martha menyebut nama Marcus, entah kenapa aku jadi trauma mendengar nama itu. Aku terdiam dan langsung memunguti buku yang jatuh di lantai.
"Kau tak apa-apa?" Tanya bu Martha kepadaku dan berjalan mendekat.
Aku segera menggeleng.