Jhosua mengerutkan dahinya ketika melihat perubahan karakternya yang tiba-tiba. Meskipun ia sudah tahu kalau sahabatnya sangat kejam jika berurusan dengan musuh-musuhnya, sisi gelapnya ini tetap membuatnya tak nyaman. Apalagi ketika yang menjadi bahan pembicaraan adalah keluarga dari kekasih Edwin.
"Tuan"
"…"
Edmundo mengerutkan dahinya mendengar sahabatnya kembali memanggilnya Tuan. Ia kemudian tersenyum dan menjawab.
"Ada apa kak?"
"Tuan, ijinkan aku berbicara sebagai knight anda, Apapun keputusan anda mengenai pria itu,tolong pehatikan perasaan tuan muda"
"… Haaah, aku hanya bercanda Jho, jangan kau ambil serius.Ada hal serius lain yang harus kita bahas. Adakah kabar terakhir dari pengintai kita?"
"Belum ada lagi,kemungkinan mereka akan kembali nanti malam bersama data lengkap mengenai musuh. Aku juga sudah mencoba mengabarkan Ibukota Kerajaan menggunakan merpati surat"
"Terima kasih,setidaknya kita sudah mengabari Ibukota. Kalau permohonan dikabulkan kita akan mendapat bantuan dari patung-patung bergerak itu"
"Hahaha! Pasukan kerajaan itu sangat payah kan Ed?kebanyakan dari mereka lolos seleksi melalui jalur orang dalam.Aku masih ingat saat kau meminta tolong komandan divisi mereka untuk membantu tetapi mereka menolak dengan alasan tugas mereka itu menjaga kastil. Hahaha!Apakah mereka itu ditugaskan untuk menjaga benda mati?!Hahaha!"
Tawa menghina yang bercampur dengan rasa kesal terdengar dari Jhosua.Saat baron mencoba untuk merespon hinaannya, ia menyadari kalau mereka sudah semakin dekat dengan Kastil Frontiera.Ia melihat tampilan kastil yang dibangun dengan sangat kokoh di atas bukit.Ia kemudian melihat dinding terluar kastil, rasa kecewa langsung muncul di wajahnya
'Terlambat sudah, aku berncana meggantinya dengan tembok batu tetapi materialnya sangat sulit untuk ditemukan. Seharusnya aku menuruti usulan jhosepine saat itu.'
Ia ingat istrinya pernah menyarankan untuk mencari batu dengan menggali tanah di dekat sungai . Ia menolak karena belum tentu ada batu di dalam tanah disekitar sini. Meskipun struktur dinding kayu saat ini di topang oleh tanah di belakangnya,dinding kayu tetap terlalu rapuh menghadapi alat pengepung seperti ketapel atau ram pendobrak.Ia juga semakin khawatir ketika akhir-akhir ini banyak rumor dari pedagang soal kekaisaran yang berusaha menciptakan kembali senjata peninggalan Kekaisaran Oblitus.
Senjata yang diciptakan oleh pendiri Kekaisaran Oblitus "Kenon".Senjata yang kataya bisa mengeluarkan suara dentuman petir dan dengan mudah menghancurkan sebuah dinding batu. Kemungkinan itu hanya rumor palsu sangat tinggi. Meskipun banyak senjata kenon yang ditinggalkan kekaisaran oblitus senjata itu tidak bisa digunakan.
Kastil Frontiera juga menyimpan beberapa,namun semua itu hanya menjadi benda antic yang memenuhi gudang senjata. Perlu sebuah bubuk khusus untuk menggunakan senjata itu. Tidak ada yang pernah tahu bahan apa saja yang diperlukan untuk menciptakan bubuk itu. Bubuk telah habis selama perang saudara kekaisaran dan kebanyakan orang yang tahu bahannya telah mati bersama hancurnya Kekaisaran Oblitus.
Kekaisaran Magna yang mengaku sebagai penerus Kekaisaran sebelumnya seharusnya memiliki resep bubuk tersebut,namun kekaisaran belum pernah menggunakannya di konflik manapun.
'Apakah kenon menjadi semacam kartu andalan mereka?Tidak, Kenon adalah salah satu alasan benua ini dengan mudah disatukan dan bisa dikuasai selama ratusan tahun. Kenyataan mereka tidak memakai kenon hanya berarti mereka memang belum tahu resep bubuknya. Gereja seharusnya tahu sesuatu.'
Gereja yang berdiri bersama bangkitnya Kekaisaran Oblitus. Gereja mempercayai keberdaan "Dewa Agung" serta Kaisar Oblitus yang pertama sebagai keturunan sang dewa yang tinggal di dunia. Ketika kekaisaran jatuh, gereja menyatakan kalau keturunan dari kaisar pertama sudah terlalu kotor oleh darah manusia biasa, sehingga Dewa meninggalkan keluarga kekaisaran. Namun gereja menyatakan kalau Dewa Agung akan mengirimkan putranya kembali ke dunia untuk sekali lagi membawa perdamaian ke benua ini.
Oleh karena itu, gereja menganggap informasi-informasi mengenai kaisar pertama dianggap sangat tabu untuk dibicarakan di lingkungan gereja. Segera setelah deklarasi itu, mereka mendirikan sebuah negara kota di Kota Suci Oblita tempat kelahiran kaisar pertama. Negara yang dipimpin oleh seorang "Pope" tersebut hingga sekarang dikenal sebagai Teokrasi Oblita.