"Tadaima..."
"Okaeri"
Suara sahutannya terdengar dari ruangan tempat ia berada,aku menyeret langkahku malas,aku sangat ingin tidur,tanpa kusadari sudah satu minggu kami tinggal bersama,aku melewati ruangannya begitu saja.
"kau sudah makan"
"Belum kurasa aku tidak lapar"
"Aku sudah membuat makan malam"
kepalaku menyembul di pintu ruangan keluarga,ada benda yang bukan milikku disana dan aku baru melihatnya.
"apa kau sedang melakukan sesuatu" ujarku penasaran
"ohh...iya aku sudah mulai kembali bekerja"
"Kau bekerja..?"
"Apa tampang sepertiku sangat cocok dengan gelar pengangguran?"
"aa..ahhh..bukan begitu maksudku...emm...itu ..apa kau baru
saja membelinya"
"maksudmu ini" ia menunjuk kearah komputer lipat di hadapannya
"Tidak ini milikku,ini diambil dari rumahku"
"oh...artinya kau sudah bisa pulang dengan aman tanpa trauma,bukankan itu terdengar baik"
"ini tidak seperti yang kau pikirkan aku meminta bantuan temanku untuk mengambilnya"
"hemmm...ku kira kau sudah aman untuk pulang"
"kau mengusirku"
"e..ehhh...tidak,kurasa rumahku lebih rapih dan bersih sejak kau disini"
yaa...tentu saja itu hanya basa basi
"Baiklah sekarang aku tampak cocok menjadi pembantumu"
"chigauuu..."
"Cepat ganti bajumu dan kita makan malam"
aku menuruti kata katanya kami baru saja bersama satu minggu ini,tapi kami sudah seperti kenal lama,aku bergegas ke kamarku untuk mengganti pakaian sekarang ocehannya saat menyuruhku makan bukan lagi hal yang aneh,akupun mulai terbiasa dengan wajah tampannya,sebenarnya aku selalu terpesona padanya tapi kurasa kutukannya sebagai manusia tidak peka memang nyata.
Flash back on
Dae pov
Jika aku hanya berdiam diri,bagaimana aku akan melupakannya,aku harus melakukan sesuatu,kurasa kembali bekerja adalah pilihan terbaik saat ini,tapi semua yang kubutuhkan untuk bekerja ada dirumahku,dan aku masih tidak ingin kembali kesana.
Sedikit informasi tentang pekerjaanku,aku adalah seorang produser musik,di negara asalku aku bekerja di salah satu agensi ternama,perjalananku ke jepang di mulai sejak seorang kawan lamaku mendirikan sebuah agensinya sendiri,ia merekrutku untuk menjadi produser musik di agensi nya,dan karna beberapa pertimbangan akupun menyetujuinya.
"Moshi moshi..ini aku Dae,aku butuh bantuanmu sekarang"
"Sialan kemana saja kau aku mencarimu satu minggu ini dan kau hilang seperti buronan"
cecar suara di sebrang sana
"Souka...aku akan menceritakan padamu lain waktu,sekarang bantu aku terlebih dulu"
"tsk....apa yang harus kulakukan untuk staff yang tak tau diri sepertimu,sudah berhari hari kau tidak bekerja dan tiba tiba kau menelponku hanya untuk menyusahkanku"
"kau berisik,pergilah kerumahku dan bawakan beberapa barang yang biasa kugunakan untuk bekerja lalu kuantarkan ke alamat yang kusebutkan"
"Kau gilaaa....kau tidak lihat salju di luar,kenapa kau tidak mengambilnya sendiri,dan membekulah saja sekalian"
"Wakatta...aku aksn menghentikan project terbaru kita dan kembali ke korea"
"Konoyarou.!!!!!!!,diam disaana"
Sambungan telepon terputus,Pria yang kuhubungi adalah sahabatku,kami biasa saling mengumpat,sebenarnya dia baik dan tampan,sesungguhnya aku benci memujinya. dia adalah Akira Kuroba CEO dari AKIBA LABEL agensi tempatku bekerja dia sudah seperti kakakku sendiri usia kami terpaut 2 th,dia lebih tua dariku.
Selang 1 jam dia datang dengan tampang mengerikannya yang menahan amarah,aku terkekeh menatapnya,ia meletakkan 1 bag berisi beberapa peralatan yang kubutuhkan,akira sudah tau password rumahku karena ia sering keluar masuk seenaknya bahkan ia berteman baik dengan mantan kekasihku saat dulu kami tinggal bersama.Kami memang seperti bersaudara meski nyatanya tidak.
Dia banyak berjasa bagiku sejak dia bertemu denganku di korea.
"oiiiii...apa ini rumah pacar barumu,astaga siapa namanya kenapa sulit ku ucapkan"
"Hazel"
Menyebut namanya saja membuatku nyaman,ini hanya candaan ayolahh Dae kau takkan jatuh cinta pada gadis seperti hazel,yumiko sangat sulit di gantikan meski aku tak memungkiri rasa nyamanku dengan hazel selama kami tinggal bersama.
"kau memang keren,semudah itu kau mendapat pengganti yumiko,aku salut padamu"
"Yaaa...seperti yang kau tau"
"Jawaban macam apa itu,apa pacarmu tidak dirumah?"
"Dia bekerja,mungkin sebentar lagi akan pulang"
"Apa kau akan menjemputnya"
"Tentu saja"
jawabku berbohong,aku tak berniat mengusir akira,tapi aku tak ingin hazel melihat akira disini,aku tak ingin merepotkannya dengan teman bodohku ini,karna akira pasti akan bertanya banyak hal,apa gunanya aku membohonginya.
"Baiklah aku harus kembali ke kantor,lain kali aku akan mengunjungimu lagi"
"Arigatou Akira kun" ucapku sambil meledeknya
"Hentikan ituuuu dobe,panggil aku Akira sama"
"tentu saja itu takkan terjadi bakayarouu..."
Akira menoleh dengan smirknya yang menggelikan,aku hanya tersenyum sambil melambaikan tangan padanya yang semakin melangkah jauh.
Flash back off
"Dae,apa kau sudah makan"
"Belum,aku menunggumu"
swoooosshhhhhhh...jantungku hampir lepas mendengar kata katanya yang diucapkan tanpa ekspresi itu,ia bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari layar di depannya lagi lagi wajah yang tampak dingin itu tidak sejalur dengan kata katanya.
"Kau membuat sup banyak sekali"
"Kupikir kau akan sangat lapar karna seharian bekerja"
Jawaban itu hinaan atau perhatian
"Ya tuhan,aku tak sepayah itu lagi pula kau selalu membawakan bento untukku,bagaimana mungkin aku kelaparan"
ia mulai menyendok nasi ke mulutnya,makhluk apa dia sesungguhnya,bahkan saat mengunyah saja dia tampan,aku meminum supku tanpa mengalihkan pandanganku darinya aku menyamankan posisi dudukku di kotatsu dan berusaha mengusir pesonanya dari mataku.
"emm...bolehkah aku bertanya sesuatu"
"tentu"
"sebenarnya apa pekerjaanmu apa kau seorang koki"
"hemmm...aku akan menghargai tebakanmu dengan bento spesial besok,tapi sayangnya bukan itu pekerjaanku,apa kau berpikir aku menulis resep seharian dengan komputerku,sebenarnya aku bekerja sebagai produser musik di AKIBA LABEL"
"Hontouu.....AKIBA LABEL???? berarti kau mengenal Akira kuroba?"
"Tentu saja akira si bodoh itu temanku,kenapa kau bersemangat sekali,apa kau fansnya?"
"Kau menyebutnya bodoh...dasar kau ini teman macam apa, kau tidak lihat dia sangat tampan dan pintar,semua penyanyi yang debut di agensinya memiliki lagu lagu yang bagus dan seketika populer,dia benar benar pria tampan yang jenius"
Jujur saja aku memang mengagumi akira san,dia benar benar pria idaman,dae memang tampan tapi jika aku harus memilih diantara keduanya tentu saja akira yang kupilih.
"Lagu? musik?,apa kau tidak mendengarkan penjelasanku,aku adalah produser musik mereka"
"Lalu apa kau pencipta lagunya,?kenapa aku tidak yakin"
"Aku tidak menduganya ternyata kau dan akira sama bodohnya"
Dia menyebutku bodoh,astaga pria ini menyebalkan,ternyata perhatiannya memang hanya basa basi.
"Cepat tidur kau besok bekerja kan,biar aku yang membereskan semuanya"
"Kenapa kau menjadi marah,aku tak tahu banyak soal musik dan tak peduli dengan staff sebuah agensi yang tak nampak,asal kau tau aku bahkan bisa mengusirmu jika aku mau"
"Gomenasai,aku memang tamu tak tahu diri jangan usir aku nyonya rumah"
Dengan cekatan ia membereskan bekas makan kami,aku masih nyaman disini kurasa aku akan kembali kekamar nanti saja,Dae berlalu kearah dapur untuk membersihkan alat alat makan kami,kotatsu adalah tempat ternyaman saat dingin dan lelah,awalnya aku hanya ingin menidurkan kepalaku saja tapi mataku tak lagi berdaya menahan kantuk.
"Baiklah Hazel aku akan menjelaskan sedikit tentang aku dan akira"
Aku hanya mendengar sayup sayup suaranya kemudian merasakan kakinya menyentuh kaki ku di bawah kotatsu,kemudian ada sentuhan di pucuk kepalaku,semacam usapan perlahan,lalu aku benar benar terlelap dengan usapan itu dan terbangun di kamarku.