"kamu harus kuat anakku! Kamu harus bisa bertahan dalam sulitnya perjuangan hidup. Kamu tidak boleh menyerah, perjuangan ada di tanganmu. Terima kasih karena kamu sudah bertahan sampai detik ini, Mama tahu pasti sulit bagimu menerima semua keadaan ini. Mama tahu pasti sulit bagimu untuk tetap bertahan dalam keadaan seperti ini. Tapi mama mohon, Jangan menyerah. Berjuanglah putraku," Nyonya Ani harmadi sangat mengerti perasaan putranya saat ini. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana potongannya bisa menjalani hidup dengan selalu berbaring di ranjang tanpa bisa melakukan apapun dan tanpa bisa berkata apa-apa. Dia hanya diam di sana. Diam tanpa suara. Namun tatapan matanya mengatakan banyak hal kepada semua orang yang melihat. Tatapan matanya mengatakan banyak hal pada semua orang yang mendengar. Hatinya benar-benar sakit dalam ketindak berdayakan yang nyata.