Gejolak rasa terus memenuhi relung hati Aska. Ingin rasanya Dia menumpahkan amarah dengan cara yang berbeda. Dengan cara yang yang telah Ia pikirkan sebelumnya. Tetapi yang terjadi justru adalah sebaliknya. Saat berdiri di depan sang ayah lidahnya kelu tak bersuara. Saat membayangkan ibunya yang sangat mencintai dan menyayangi ayahnya tidak mampu menumpahkan segala amarah. Dia pun menyampaikannya dengan permintaan maaf yang berasal dari dalam relung hatinya.