Raditya memegang kepala dengan kedua tangannya. Dia ingin berteriak dan menjerit sekuat tenaga saat mengetahui kebenaran yang benar-benar menyakitkan bagi hati dan perasaannya. Hati Raditya hancur saat menyadari bahwa dirinya ternyata bukan putra harmadi yang selama ini terus dia banggakan. Selama ini dia dia telah membalas dendam kepada orang yang salah.
Pemuda tampan itu tertunduk di sana, sejak lahir Ia hanya tahu bahwa dirinya adalah putra dari harmadi. Karena itulah dia benar-benar membenci pria itu. Dia membenci pria yang telah meninggalkan dirinya dan juga ibunya. Dia membenci pria yang telah mengabaikannya selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Tetapi dia tidak menyangka, bahwa dirinya salah. Dia salah dalam menilai orang lain. Dia salah bersikap kepada seseorang.