Chereads / Gadis Malang dan Calon Pewaris / Chapter 6 - Nama Yang Sama

Chapter 6 - Nama Yang Sama

"Azka!" panggil sang ayah, sontak menghentikan langkah pemuda tampan itu.

"Ayah?" putra tunggal Harmadi terkejut saat melihat sang ayah, sosok yang paling ia takuti.

"Dari mana saja kamu?" bentak Harmadi.

"Papa sengaja membawamu kesini, agar setidaknya kamu bisa belajar lebih baik. Karena di sini kamu tidak memiliki teman yang akan memberikan dampak buruk bagimu. Lalu, kenapa kamu masih berani mengulangi kebiasaanmu yang menghilang dari rumah?" harmadi benar-benar marah dengan sikap putranya. Sebagai seorang ayah harmadi ingin agar Aska segera belajar tentang manajemen perusahaan karena ayah dengan satu anak itu sangat menginginkan agar Aska segera bisa menggantikan posisinya sebagai pimpinan dari perusahaan yang sedang ia pimpin.

"Apa yang kamu inginkan? Seharusnya kamu bisa menjadi lebih dewasa. Tidak lama lagi kekuasaan perusahaan akan pindah ke tanganmu. Dan kamu adalah satu-satunya putra papa, Karena hanya kamu yang akan mewarisi semua yang Papa miliki. Seharusnya kamu merasa beruntung karena terlahir menjadi anak konglomerat," harmadi terus menasehati Sang putra.

"Tetapi, aku merasa tidak beruntung pa!" Aska tidak tahu dari mana ia mendapatkan keberanian untuk melawan sosok yang paling ditakuti. Selama ini Aska selalu menuruti semua permintaan sang ayah tanpa berani menolak. Meski ia sering diam-diam meninggalkan rumah untuk mencari kesenangan sendiri tetapi setelah itu ia akan mendapatkan hukuman atas perbuatannya. Dan Aska tidak pernah menolaknya.

"Apa katamu?" harmadi tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Putra kesayangannya sudah mulai berani mengutarakan pendapat dan berani berkeluh-kesah tentang apa yang sudah ia putuskan.

"Aku cemburu dengan teman-temanku yang bisa bebas pergi ke mana pun, aku iri dengan teman-temanku yang bisa melakukan apa saja tanpa harus diawasi oleh para pengawal. Aku juga menginginkan kehidupan yang bebas, tanpa ada belenggu dan mata yang mengawasi sama sekali!" Aska pun kini memiliki keberanian untuk mengutarakan perasaannya di hadapan sang ayah. Tapi harmadi tidak bisa menerima kata-kata dari Sang putra.

Puarrr...

Sebuah tamparan pun mendarat di wajah Aska. Harmadi kehilangan kendali hingga dengan tega ia menampar Putra yang paling ia sayangi. Kejadian itu membuat nyonya harmadi berteriak histeris.

"Putraku?" ucap nyonya Ani Harmadi. Tanpa menoleh, Azka meninggalkan kedua orang tuanya dan pergi ke dalam kamar. Sebenarnya Aska sudah sangat bosan dengan kehidupannya. apapun yang ia lakukan selalu diawasi oleh kedua orang tuanya terutama sang ayah. Harmadi selalu memberikan perintah diluar kemampuan Aska. tetapi tanpa disadari oleh pemuda tampan itu, iya sebenarnya sudah memiliki banyak kelebihan. Di usianya yang masih muda, Aska sudah sangat menguasai ilmu perusahaan dan juga ilmu manajemen. iya bahkan hampir menandingi kemampuan sang ayah. Tetapi pemuda tampan itu belum menyadarinya.

"Apa yang kamu lakukan pah?" Ani harmadi mendekati suami yang selama ini selalu ia temani. Ibu kandung Azka sangat menyesali perbuatan suaminya yang telah menampar Putra kesayangan serta satu-satunya milik mereka. Di dalam hati, Harmadi juga menyesali tetapi perlawanan dari Sang putra membuat pria paruh baya itu tidak bisa menahan emosi. Nyonya Harmadi marah.

"Apakah papa tega menghancurkan hati Azka? Kenapa Papa begitu kejam kepada Putra kandung papa sendiri. Aku benar-benar tidak habis pikir, Papa bisa melakukan kekejaman ini kepada Putra kita!" Kemarahan nyonya harmadi membuatnya pergi meninggalkan sang suami yang berdiri mematung di ruang tamu. iya sangat marah hingga tidak ingin menemani suaminya itu.

Di dalam kamar Azka juga sedang menahan emosinya. Selama ini, pemuda tampan itu sudah mengikuti semua perintah dari sang ayah. Meski, ia tidak pernah suka dengan management dan juga perusahaan, tetapi Aska berusaha melakukannya dengan sepenuh hati agar sang ayah bisa merasa bahagia. Tetapi perlakuan harmadi kali ini membuat hati Aska terluka. Dia tidak terima kenapa kehidupan yang dilihat orang begitu menyenangkan ternyata membuat penderitaan bagi hati pemuda tampanyang merupakan pewaris tunggal dari harmadi Group.

***

Hari ini mereka kembali ke sekolah. Seperti biasa keysia hanya duduk sibuk dengan pekerjaannya sendiri tanpa mempedulikan Aska yang ada di sebelahnya.

"Keisha Azka Babullah," panggil seorang guru yang berdiri di depan kelas. Guru tersebut sedang mengabsen seluruh siswa yang ada di dalam ruangan. Aska terkejut karena nama yang dipanggil kan oleh guru tidak asing bagi dirinya. Aska yang merupakan namanya juga terdapat di dalam nama siswi tersebut.

"Hadir Bu!" Tetapi kini ini Aska lebih terkejut saat gadis yang ada di sampingnya menjawab panggilan dari guru. Itu berarti nama tengahnya sama dengan nama tengah dari gadis yang sedang duduk di sebelah kirinya. Apakah semua ini kebetulan? Kenapa nama Aska persis sama dengan nama tengah dari Keisha. Aska telur terus memperhatikan wajah Kesya dengan tatapan tidak percaya.

"Apakah namamu juga Aska?" Aska pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Keisha. seperti biasa gadis berkulit hitam itu melihat kearah Aska sambil membenahi letak kacamatanya dan menjawab, " iya!" Setelah itu Keisha kembali menekuni buku-buku ku yang ada di hadapannya.

Azka tidak percaya jika Kaisha tidak tertarik dengan persamaan nama mereka. Keisha benar-benar gadis yang berbeda. Hingga membuat hati Azka semakin ingin tahu lebih jauh tentang wanita berkaca mata itu.

***

Pada saat jam istirahat, Keisha segera meninggalkan kelas, lalu pergi ke taman belakang untuk menenangkan diri dan iya duduk di sana sambil melamun serta membayangkan seolah-olah ibu kandungnya juga hadir bersama dengan dirinya. Gadis Malang itu sangat merindukan sang ibu yang sudah pergi meninggalkannya.

Ketika ia sedang berdiri menikmati pemandangan indah di hadapannya tiba-tiba seseorang datang dari belakang dan menabrak tubuh keisha. Hingga tubuh gadis itu jatuh ke tanah.

"Aduh!" Ucap Keisha, sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Kamu!" Ternyata yang menabraknya dari belakang adalah Aska. Sang idola yang selalu dikejar-kejar oleh para siswi di sekolah mereka.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Aska kepada gadis berkulit hitam itu.

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kamu bisa datang kesini lalu menabrakku tanpa melihat jalan," Keisha merasa sangat kesal karena kehadiran Aska yang telah membuatnya terjatuh ke tanah. Lalu ia membelakangi pemuda tampan itu dan duduk di kursi.

"Sssttt,!" Aska meletakkan jari telunjuk di bibirnya. Isyarat agar Keisha mengurangi volume suaranya.

"Jangan berisik," Kesya tidak tahu kenapa tiba-tiba Aska bersembunyi di tempatnya. Sepertinya dia sedang menghindari seseorang. Tetapi Keisha tidak tahu siapakah orang yang sedang mengejar Aska. Karena penasaran, Keisha mencoba melihat siapakah sebenarnya orang-orang yang yang mencari Aska. ternyata mereka adalah para fans yang ingin bertemu dengan idolanya. Gadis-gadis cantik itu sibuk mencari keberadaan Azka, tetapi mereka tidak dapat menemukan nya. Setelah mencoba mencari, akhirnya para gadis cantik pun menyerah dan pergi tanpa menemukan idola mereka.