"Apakah kamu menangis?" hermanto kembali mengajukan pertanyaan yang sama kepada sintiya. Wanita itu mengunci obat menghapus air matanya menutupi tangisan nya sendiri. Dia mencoba menguasai dirinya saat berada di depan seorang pria yang sangat iya sayang. Pria yang telah masuk ke dalam hatinya gini tiba-tiba ada dihadapannya. Pria itu juga baru saja menyampaikan perasaannya untuk menikah dengan dirinya. Hal ini membuat sintiya semakin menjadi salah tingkah.
"Tidak, tidak pak. Saya baik-baik saja!" jawab cynthia setenang mungkin karena dia tidak ingin pria tampan itu mengetahui apa yang ada di dalam hatinya.