"Ibu, seharusnya aku yang minta maaf. Seharusnya aku mengerti penderitaan yang ibu rasakan. Seharusnya aku hadir beberapa tahun yang lalu untuk menyelamatkan ibu. Aku telah bersalah karena membiarkan ibu dalam penderitaan seperti ini. Aku tidak menyangka jika kedua adikku melakukan hal jahat seperti itu," cynthia menjawab kata-kata ibunya.
***
Semalaman cynthia tidak bisa memejamkan mata. Hati dan pikirannya terus terbawa bawa. Dia tidak tahu kenapa dia sekarang ada di rumah sastra. Dan kemanakah dia akan pergi selanjutnya. Sastra juga tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah ini. Kemana dia akan membawa sang ibu. Dia bahkan sudah tidak memiliki kontrakan.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" sastra mendatangi cynthia di dalam kamarnya. Lalu wanita itu pun bertanya melihat sintiya yang hanya termenung sendirian di sana. Sang ibu sedang berada di dalam kamar mandi sementara cynthia hanya duduk termenung di depan jendela. Dia bahkan tidak menyadari kehadiran sastra.
