Dengan langkah kaki yang gontai wanita itu berjalan perlahan. Langkah kaki itu terasa begitu berat lebih berat dari sebuah bus yang harus diangkat. Kedua matanya menatap nan armada sosok yang tidak tampak. Air matanya menetes membasahi wajahnya. Beberapa pasang mata yang kebetulan melintas memperhatikan wajah sastra yang terlihat kusut dan juga kusam. Meski mereka tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi tetapi orang-orang yang melihat sastra dalam kesedihan merasa iba dan kasihan melihat keadaan yang melimpah wanita berhijab tersebut.