Wanita paruh baya itu berkata kepada putra putranya. Hermanto dan hendra hanya menunjukkan kepala karena rasa takut yang muncul di dalam hati mereka. Kedua pemuda itu benar-benar merasa takut akan kemarahan ibunya. Karena kemarahan wanita paruh baya itu bisa menjadi bencana bagi keduanya.