Pemuda tampan itu segera meninggalkan rumah kemudian pergi menuju tempat dimana hermanto berada. Sebelumnya dia sudah bertanya kepada sekretaris dan ternyata hermanto sudah kembali pulang ke menuju kediaman armadi. Hendra harus berbicara dengan pria itu. Bukankah lebih baik jika dirinya yang dipecat dan membiarkan perusahaan armadi tetap bekerja sama dengan darmawan. Dia tidak sabar ingin bertemu dengan pria tersebut. Dia ingin bertanya mengapa hermanto mengambil pilihan tersebut. Hendra menyadari pilihan hermanto akan memberikan dampak yang tidak baik dalam perusahaan armadi. Perusahaan itu bisa mengalami kegagalan besar karena sikap dan keputusan yang telah dibuat oleh hermanto. Hendra melanjutkan mobil dengan kecepatan sangat tinggi. Mobil yang iya kemudikan berhenti tepat di kediaman armadi. Hendra segera turun dari dalam mobil kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah tersebut.
"Hermanto!" panggil hendra ketika dirinya tiba di sana.
"Hermanto!"