Sastra prihatin dengan kejadian yang menimpa wanita itu. Alangkah malangnya nasib seorang jika menjadikan dunia sebagai tujuan dari sebuah kehidupan. Tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena saat ini dia hanya bisa duduk di kursinya anda menatap semua kejadian dengan kedua matanya. Tetapi itu sudah terjadi, wanita tersebut sudah dibawa ke rumah sakit jiwa. Sementara acara pernikahan sastra dan juga hendra akan segera berlanjut.
Para pengiring pengantin mengantarkan sastra kembali ke dalam kamarnya. Putri dan azam juga ikut menemani ibu mereka. Sastra duduk di dalam kamar sambil bercerita dengan ibunya, tidak berapa lama hendra pun datang ke dalam kamar tersebut. Nyonya ani menghampiri cucu cucu nya, meminta mereka untuk meninggalkan kamar tersebut dan membiarkan kedua orang tua baru mereka berada di sana sendirian.