Di dalam perjalanan ke rumah sakit sastra merasa bersalah terhadap gadis kecil itu. Dia merasa bersalah karena tidak mengijinkan hendra untuk mengantarkan putri ke sekolah. Karena hal itulah semua teman teman putri menghina dirinya.
Mobil yang dikemudikan oleh sastra terus melaju menembus jalanan. Air mata wanita itu juga terus mengalir membasahi wajahnya. Namun tiba-tiba mobilnya terhenti karena hampir saja sastra menabrak mobil yang ada di depannya. Fokus wanita itu terganggu karena gejolak rasa yang ada di dalam hatinya. Sastra mencoba menghapus air matanya dan berusaha kembali berkonsentrasi untuk bisa mengemudikan mobil tersebut. Tetapi sepertinya dia masih terlalu bingung dan sok dengan keadaan yang ada. Dia pun berinisiatif untuk pergi menggunakan taksi. Dia turun dari dalam mobil kemudian mencoba mencari keberadaan taksi yang lewat.