"Menikahlah putriku!" ucapan sang ibu membuat sastra terdiam seribu bahasa. Menikah bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan permainan. Sastra tidak pernah membayangkan dan memikirkan pernikahan setelah dia menjadi istri aska. Wanita itu hanya bisa membulat kan kedua matanya. Hatinya bertanya-tanya apa yang terjadi kepada ibu mertuanya tersebut. Mengapa dia tiba-tiba berkata seperti itu kepada dirinya.