Mobil yang iya kemudian terus melaju meninggalkan rumahnya menuju kediaman permadi di mana akan diadakan makan malam. Hendra menghentikan mobilnya dan memarkir kanya di tempat yang sudah disediakan. Pemuda tampan untuk turun dari dalam mobil, hatinya berdegup kencang. Dia belum pernah merasakan hal seperti ini. Rasa khawatir dan cemas menghantui dirinya. Dia terus berjalan masuk ke dalam rumah besar itu. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, rasa gugup benar-benar menguasai dirinya.
'Apa sebenarnya yang terjadi kepadaku? Kenapa aku merasa begitu gugup? Bukankah seharusnya semua baik-baik saja? Aku belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya? Ternyata menghadapi calon istri lebih menakutkan daripada menghadapi penjahat sekalipun,' batin hendra berbicara kepada dirinya sendiri.