Wanita paruh baya itu berdiam diri sambil menundukkan kepalanya. Dia bisa merasakan kesedihan yang saat ini berdasarkan oleh menantunya tersebut. Dia tahu bahwa semua musibah ini sangat berat bagi sastra. Dokter meninggalkan kediaman permadi. Selanjutnya wanita paruh baya itu mendekati menantu kesayangannya. Dia duduk tempat di samping wanita yang sedang terbaring di ranjang.
Wanita paruh baya tersebut membeli kepala menantunya, dia ingin sekali agar wanita itu mampu menghadapi masalah ya saat ini sedang dihadapi. Kesedihan di wajah sastra tampak sangat jelas.
Sastra merasakan sentuhan tangan seorang wanita paruh baya lembut menyentuh wajahnya. Sentuhan itu membuat dirinya terbangun, wanita berhijab itu pun membuka matanya. Ya sangat terkejut saat melihat ibu mertuanya duduk tepat di sampingnya.