"Kenapa kalian semua hanya bisa diam? Apakah kalian tidak punya mulut?" hermanto marah dia kembali memukul meja hingga membuat hati semua orang menjadi sangat ketakutan. Semua orang terdiam melihat amarah yang ada di wajah hermanto. Semua orang ketakutan melihat amarah yang ditunjukkan oleh pria tersebut.
"Katakan, siapa yang bertanggung jawab?" tanya hermanto. Beberapa saat keadaan kembali sunyi namun tiba-tiba seorang di antara mereka berdiri.
"Maafkan saya pak, saya bersalah karena tidak memperhatikan data dan kontrak kerjasama yang diberikan oleh mereka," salah satu karyawan perusahaan itu mengakui kesalahannya.
"Tidak, ini juga kesalahanku pak. Seharusnya aku mengawasi jalannya proyek tersebut. Tapi aku justru mengapa ikannya dan menganggap pembangunan proyek itu tidak terlalu penting," yang lain mengakuinya.