Namun sastra dan ibu mertuanya mengerti bahwa wanita itu datang bukan karena dia merasa prihatin kepada penyakit yang sedang diderita oleh wanita tersebut melainkan dia datang untuk memastikan bahwa mereka dalam kesedihan yang nyata atas peristiwa yang baru saja mereka hadapi. Kedua wanita itu hanya terdiam menanggapi pertanyaan dari tante afriani yang sedang berkunjung. Mereka sedang mempersiapkan diri dengan serangan selanjutnya yang dilakukan oleh wanita tersebut.
"Aku turut prihatin kakak, karena musibah yang menimpa kamu. Aku tidak percaya jika keponakanku yang tertampan bisa menghadapi musibah kecelakaan pesawat seperti itu. Sungguh tragis," tante apriani menggelengkan kepalanya seakan dia tidak habis pikir dengan semua kejadian tersebut.