Hermanto tidak mengerti mengapa dia tidak pernah merasa nyaman jika berada di hadapan wanita tersebut. Setiap wanita paruh baya itu berusaha memasukkan pikiran-pikiran negatif ke dalam pikiran hermanto sang pemuda tampan merasa sangat tidak nyaman. Dia merasa beban pikiran nya semakin bertambah dan hatinya merasa tidak tenang. Bahkan selama ini hermanto tidak pernah merasakan ketenangan sebelumnya saat dirinya sedang berada dan dekat dengan tante afriani. Pertama kali dia merasakan ketenangan di dalam hidupnya adalah ketika dia bertemu dengan wanita yang telah melahirkannya.