"Terima kasih, sayang!" Jawab Aska.
Keesokan harinya aska berangkat ke kantor. Dia tidak tahu masalah apa yang akan dihadapi di perusahaannya tetapi dia yakin bahwa pasti akan ada masalah yang hadir di sana. Ketika pemuda tampan itu tiba di kantor tiba-tiba beberapa ajudan nya mulai mendekati pimpinan mereka. Hendra membukakan pintu mobil pimpinan perusahaan tersebut lalu membiarkan pemuda tampan itu turun dari dalam mobil.
"Ada masalah pak," ucap hendra tepat di telinga aska.
"Jelaskan semuanya kepadaku!" ucap pimpinan perusahaan mereka.
"Semua pemegang saham sudah berkumpul di ruangan rapat," tiba-tiba aska menghentikan langkah kakinya saat mendengar komentar yang diucapkan oleh asisten pribadinya tersebut. Dia tahu pasti akan ada masalah di kantor tetapi dia tidak menyangka jika nyonya maria begitu marah hingga mengadakan rapat pemegang saham tanpa memberitahu dirinya. Aska menoleh ke arah hendra yang sedang berdiri di sebelahnya.
"Apa?" ucap pria itu.