Namun tiba-tiba wanita itu melirik sastra yang berdiri tepat di sebelah aska dengan wajah tidak percaya diri. Wanita berkelas tersebut mulai mengerutkan kening berbagai pertanyaan muncul di benaknya.
"Apakah dia pembantu Anda?" pertanyaan wanita itu meluncur begitu saja dari mulutnya. Membuat semua orang yang mendengar kata-kata tersebut berhenti berkata dan memperhatikan apa yang sedang terjadi di hadapan mereka. Sastra ingin lari dari keadaan tersebut apalagi saat ini semua mata sedang menatap dirinya. Jika dia bisa dia akan bersembunyi di dalam bumi tetapi dia tidak bisa melakukan apapun karena aska masih menggenggam tangan istrinya.