Sastra tidak percaya dengan kata-kata yang baru saja diucapkan oleh suaminya. Sastra tidak tahu jika ternyata keisya juga mengalami siksaan demi siksaan setiap harinya. Siksaan demi siksaan yang tidak pernah berubah dan selalu membuat hatinya menangis. Siksaan siksaan itu bukan hanya membuat luka di tubuhnya semakin bertambah parah tetapi siksaan dari sang ibu tiri bahkan membuat hatinya tidak bisa bergetar. Sastra tidak tahu semua itu karena dia tidak pernah bertemu lagi dengan keisha sejak tank ibu meninggal dunia. Seperti itulah kehidupan sastra dan dia hanya mengetahui bahwa keisya selama ini mendapatkan kasih sayang dari ibu kandungnya.