Dia ingin melihat apakah wanita itu masih marah atau sudah memaafkan dirinya. Aska harus memperhatikan dan memastikan bahwa semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Pemuda tampan itu melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar di mana istrinya berada. Ketika dia membuka pintu kamar aska melihat bahwa sang istri masih berada di sana dan masih dalam keadaan yang sama. Istrinya masih duduk di sebuah kursi yang berada di dekat jendela memeluk kedua lutut dan menatap keluar jendela. Pemuda tampan itu mendekati istrinya lalu kembali duduk di hadapan wanita itu.
"Kita pulang yuk!" ajaknya. Tetapi astrid tidak menjawab pertanyaan suaminya dia bahkan enggan mengangkat wajah untuk melihat pemuda tampan itu. Dia masih terduduk di sana sambil menatap keluar jendela.
"Sastri, kita pulang yuk! Aku khawatir sama makan mencemaskan mu!" lanjut pemuda tampan itu mencoba membujuk istrinya agar bersedia kembali pulang ke rumah mereka. Tetapi astri masih terdiam di tempatnya.