Perjalanan baru ditempuh selama sepuluh menit. Tetapi belum ada yang membuka suara sama sekali. Lisa kepikiran tentang toko jilbab yang ramai, sedang Ali kepikiran dua cafenya dan juga Aisyah. Berkelut dengan pemikiran masing-masing, sehingga tidak ada yang berani untuk memecahkan keheningan di siang hari.
"Lis, gimana keadaan toko? Ramai?" tanya Ali yang memberanikan diri untuk membuka topik pembicaraan.
"Alhamdulillah, sama seperti yang tadi kamu lihat. Ramai kok, Li. Kalau, Aisyah gimana keadaannya sekarang? Aku chat dia tapi belum di bales juga."
"Aisyah ya begitulah, Lis. Masih sering mual tapi alhamdulillah sekarang sudah mau makan sedikit demi sedikit. Anak itu kalau dikasih tahu susah, Lis." gerutu Ali, "Coba aja kamu ke sana setiap hari ya, Lis," imbuhnya lirih.
"Maaf ya, Li. Aku enggak bisa kalau harus ke sana setiap hari. Enggak enak kalau dilihat banyak orang."