Satu bulan yang lalu ....
Ruang tamu yang biasanya selalu tertutup dengan plastik yang sangat rapi, tetapi kini plastik itu sudah dibuang karena semenjak Mira, menjalin hubungan dengan Arman, rumah lama ini menjadi hidup kembali. Seperti rumah pada umumnya yang ada penghuninya.
"Eh sudah ada nak Arman di sini! Kami sudah menunggu lama loh, nak."
"Wah iya 'kah, Tan? Saya jadi terharu nih."
Camilan sudah tertata dengan rapi. Ini berkat bik Sari yang mengisi camilan yang ada di sini. Kalau enggak ada camilan pasti akan terlihat sangat sepi karena enggak ada apa-apa untuk disuguhkan.
"Iya dong, nak! Mari dicicipi, nak Arman."
"Terima kasih ya, Tan."
Papah Mira menarik ujung gamis istrinya. "Yuk, Mah, kita masuk ke dalam, biar mereka bisa berbicara secara empat mata." bisiknya.
Mamah Mira tersenyum paham. "Iya sudah kalau begitu, kami tinggal dulu ya, nak Arman. Kalau butuh apa-apa panggil aja."
Arman mengangguk, "Baik, Tan, Om."
