Pertemuan yang dadakan begini membuat Hendri dan juga saling bertatapan dengan dua arti yang berbeda. Kalau Hendri, menatap Lisa penuh dengan cinta, kasih sayang, dan bahagia, tetapi berbeda dengan Lisa yang menatap Hendri penuh dengan kebencian, dendam masa lalu dan tak ingin bertemu dengannya lagi, di tambah sekarang ada sosok Melisa di tengah pertemuan tak sengaja ini menambah kesan yang buruk untuk Lisa.
Rasanya, Lisa, ingin segera pergi dari tempat ini hanya saja pesanannya belum jadi. Entah ini konspirasi model apa yang jelas, Lisa, sudah tidak nyaman ada di cafe ini. Bukan karena cafenya yang kurang menarik tetapi salah satu pengunjung yang membuat Lisa, ingin segera pulang.
Baru kali ini Lisa, menanti kehadiran pelayan yang mengantarkan pesananannya dengan cepat, biasanya dia terlalu bersikap bodo amat bahkan berdoa semoga pesananannya diantarkan nanti saja sebab ingin melihat suasana cafe yang selalu bikin semua orang menjadi tenang.