Chapter 2 - Sayap Baru

(Musik Romantis)

Silvan berjalan mengelilingi kota dengan seragam sekolahnya .

Jalanan sangat ramai dan di penuhi semua orang .

Seseorang berlari dan menbrak bahu Silvan "Hey Bocah apa yang kau lihat !"

(Suara teriakan Wanita)

Wanita berlari dengan luka di lengannya "Pencuri !" .

Semua orang menghiraukan teriakan wanita itu .

Silvan hanya berjalan melewati wanita itu , lalu Silvan membeli Minuman di sebuah Toko .

Reaksi tubuh Silvan sangat panik karena dompet Silvan telah hilang "Astaga ! Dompetku hilang" .

Spontan Silvan langsung berlari karena menyadari bahwa Dompet Silvan telah di curi .

Silvan menghampiri wanita yang tadi berlari lalu menutupi luka di lengannya dengan kain "Maaf saya lancang ! darahmu terus bercucuran jadi aku langsung menutupi luka itu! " Silvan meninggalkan wanita itu .

Silvan berjalan dan menuju tempat dimana semua Gangster berkumpul .

Sebuah Parkiran yang di penuhi motor .

Silvan membuka gerbang dan memasuki markas gangster .

Silvan tersenyum karena melihat sang pencuri adalah ketua gengster di sini .

Silvan berjalan mendekati Ketua Geng , dan seluruh anggota menatap Wajah Silvan .

Ketua Geng tertawa " Hahahaha kau anak sekolah yang tadi ! bagaimana kau tahu tempat ini !" Ketua geng memainkan Dompet Silvan "Kau mencari ini !" melempar dompet ke tempat pembakaran .

Silvan berlari lalu memukul wajah si ketua gengster hingga berdarah .

Silvan menginjak Kepala Ketua Geng " Siapa namamu ? berikan semua barang yang kau curi !"

Semua anggota berlari dan akan menyerang Silvan "Hey Bocah kau akan mati disisni ! Bunuh !"

Silvan masih menginjak kepala Ketua Geng "Satu langkah dari kalian adalah tanda Kematian !"

Ketua geng "Bocah ! kau takan selamat ! Cepat Bunuh bocah ini !"

(Suara langkah kaki)

Satu anggota melangkahkan kaki .

(Suara tulang patah)

Silvan mematahkan tulang leher ketua Geng .

Semua anggota geng terdiam "Hey dia hanya bocah ! mengapa diam saja ! ayo bunuh !"

Silvan berjalan lalu menjatuhkan satu per satu anggota geng . Silvan menarik salah satu kepala "Dimana sebua barang itu !"

Silvan membawa tas milik wanita .

Seorang pria memperhatikan Silvan "Wow sangat luar biasa ! siapa namamu kawan ?aku bukan anggota geng tapi aku adalah orang yang mengincar Reka ketua geng yang kau bunuh tadi ! terimakasih sudah meringankan tugasku ! "

Silvan menatap wajah pria "Siapa kau ?"

Pria itu berjalan dan pergi "Aku adalah Rezi !"

Silvan memberikan tas itu ke wanita " Ini milikmu !" Silvan meninggalkan wanita .

Wanita menarik tangan Silvan "Siapa kamu ? mengapa kau memiliki tas ini !"

Silvan hanya tersenyum , Lalu Wanita itu menyuruh Silvan untuk duduk .

Wanita memberikan minuman " Kau pasti lelah , minumlah air ini !"

Silvan menerima minuman "Terimakasih ! aku tadi melapor ke kantor Polisi dan tak lama Pak Polisi memberikan Tas itu hehe"

Wanita tertawa "Hahaha kau ingin menjadi pahlawan ya ? oh iya terimaksih sudah membawakan tas saya ! Perkenalkan nama ku adalah Aulia !"

Silvan : " Wow sepertintya anda baru pulang kerja ya ?"

Aulia : " Hahahaha aku masih seorang pelajar di SMA Kasbon , hanya saja aku selalu bolos !"

Silvan tertawa : " Hahaha kukira "

Aulia : " Apa aku terlihat tua ?"

Silvan tersenyum "Anda sangat Cantik !"

Aulia tersipu malu "Eh Kau Anak SMA Saklek ya ? Ku dengar di sekolah itu di penuhi dengan wanita cantik ! apa kau memiliki pacar ?"

Silvan : " Hahaha iya aku kelas 11 SMA Saklek , biasa saja ko ! aku tidak memiliki pacar , mengapa kau bertanya itu ?"

Aulia mengeluarkan SmartPhone nya "Eh apa kau pernah mendengar nama Silvan di SMA Saklek ? Ku dengar Siswa itu selalu di bully sampai - sampai bullyan nya itu selalu di posting di media sosial , Apa kau tahu ? Eh namamu siapa ? boleh tidak aku meminta nomor Whatsapp mu ?"

Silvan tertawa : " Hahaha itu kan aku ! aku tidak memiliki Smartphone maaf ya"

Aulia terdiam merasa malu dan bersalah, " Maafkan aku Silvan !" Aulia menulis nomor di kertas "eh jika kau butuh bantuan hubungi saja nomor ini ! kau tahu jika aku memiliki kaka seorang Tentara dan dia adalah juara 3 dalam pertandingan bela diri !"

Silvan menerima kertas "Oh iya terimaksih ya Aulia ! maaf ya sepertinya aku akan pulang !"

Aulia mengikuti Silvan " Eh kau pulang ke arah yang sama denganku ! ayo bareng !"

Aulia berjalan bersama Silvan " Itu Rumahku ! aku duluan ya Aulia !" Aulia tersenyum lalu menghubungi Seseorang , dan tak lama Aulia di jemput oleh Mobil .

(Suara membuka pintu)

Silvan membuka Pintu "Maaf ka aku terlambat pulang ! aku tadi melewati jalan yang jauh hehe"

Silvia hanya tersenyum "Tidak apa - apa yang penting kamu pulang dengan selamat ! Makan sana sudah itu kamu belajar !"

*Keesokan Harinya di Sekolah SMA Saklek*

Semua siswa laki - laki berteriak "Woy liat ke Pintu gerbang ada seorang Putri !"

Seorang pria yang sangat terkenal di SMA Saklek menghampiri Siswi cantik dia adalah Revi "Selamat pagi wahay malaikat yang turun dari Surga !"

Siswi Cantik mengabaikan Revi "Kau fikir aku sudah mati dasar hidung belang !"

Revi terlihat geram dan semua siswa menertawai Revi .

Di dalam kelas .

Siswi cantik memperkenalkan diri "Hay Selamat pagi salam kenal namaku adalah Aulia aku pindahan dari SMA Kasbon!"

Semua Siswa Pria terpesona melihat Aulia .

Nyonya Eli adalah salah satu guru di SMA Saklek "wow Aulia selamat datang ! silahkan duduk di bangku anda ! karena Pelajaran akan di mulai !"

(Suara mengtuk Pintu)

Silvan datang terlambat "Maafkan saya karena terlambat datang Bu !"

Nyonya Eli : "Wah Silvan tumben terlambat ! Oh perkenalkan ini Aulia dia adalah murid baru "

Silvan menatap Aulia dan tersenyum tipis .

Semua Siswi terpesona melihat senyum Silvan .

Fanny mencoret - coret buku dan berkata dalam hati "Tidak akan kubiarkan Silvan di miliki orang lain !"

Nyonya Eli : " Karena kamu terlambat maka saya akan memberikan anda sebuah pertanyaan tentang Kenegaraan "

Nyonya Eli memberi 10 pertanyaan dan di jawab langsung oleh Silvan "Wahhh Silvan semakin pintar ya ! Silahkan Silvan duduk !"

Silvan berjalan ke arah bangkunya "Terimakasih Bu !"

*Di atas atap Sekolah*

Silvan duduk di atas benteng .

Lalu Andrean menghampiri Silvan "Hey mengapa kau selalu menyendiri ?"

Silvan tersenyum " Oh Andrean ! lihat lah kota ini ! sangat indah bukan ?"

Andrean tertawa "Haha karena ini kau selalu menyendiri disini ? BTW sejak kapan kau bisa bela diri ?"

Silvan menepuk pundak Andrean " Hahaha itu hanya keberuntunganku saja !aku selalu merhatikan orang yang menyiksaku lalu aku meniru gerakan mereka ! " Silvan berjalan ke tengah Atap .

Andrean mengikuti Silvan" Hey Silvan ayo sparing partner denganku !"

Andrean berlari dan menyerang Silvan .

Silvan menangkis pukulan Andrean "Seranganmu terlalu tergesa - gesa Andrean ! Buanglah Emosimu ! dan tenangkan jiwamu jika ingin menyerang seseorang ! dan bila perlu seranglah lawanmu seperti kamu akan membunuhnya !"