Chapter 3 - Yura Si Kaki Baja

Bagian 1 : SMA Saklek

(Suara Bel)

Semua Siswa keluar Gerbang Sekolah

SMA Saklek .

Revi bersama 4 temannya mengejar

Aulia .

Revi memberikan Bunga "Wahay

engkau yang selalu menyinari kegelapan jiwa ku ! dan engkau biru yang

melebihi biru langit di dunia ini ! Aku dengan tulus menyatakan cinta kepadamu

! Wahay Kasih !"

Aulia terlihat risih "Husshhhh

apa sih ga jelas ! maaf aku tidak butuh kasih dan cintamu !" Aulia

menggandeng lengan Silvan "Silvan ayo pergi !" .

Revi berlari lalu berhadapan dengan

Aulia " Kasih ! mengapa engkau pergi dan memilih seekor Kuda ! lihatlah

aku ! Pangeran SMA Saklek yang tulus mencintaimu apa adanya ! kumohon dengar

kan aku kasih !"

Aulia menatap wajah Revi dengan

jarak yang dekat " Lebih baik aku memilih kuda ! dari pada aku memilih

keledai !"

Aulia menepuk pundak Revi "Maaf

ya tolong jangan ganggu aku !" Aulia menggandeng lengan SIlvan lalu pergi

.

Revi menaiki jembatan "Kasih !

jangan kau pergi ! lihatlah mataku !"

Seorang Pria dengan tubuh besar

menabrak Revi "Hey Bajingan ! jangan halangi jalanku !"

Revi menyisir rambut panjangnya

"Kau adalah raksasa batu yang menghalangi pelangi !" Revi menampar

Pria Besar .

Pria besar tertawa lalu mendorong

Revi hingga jatuh dari jembatan "Merengeklah bayi !" Pria besar

mendekati 4 teman Revi "Dimana Andrean !" .

4 teman Revi memukul Pria besar .

Pria besar hanya tertawa "Hahaha Kau

tidak tahu siapa aku !"

Pria besar menendang 4 teman Revi hingga

pingsan .

Bagian 2 : Jalan Mayit Terbang .

Fredy dan 10 anggota gengnya sedang

merokok di belakang toko .

(Suara langkah kaki)

5 orang berseragam Hitam menghampiri

Geng Fredy .

Seseorang berambut merah menghampiri

Fredy lalu mencekiknya "Kau Siswa SMA Saklek ! dimana Andrean !"

Fredy melepas cekikan orang itu "Siapa

kau ! oh seragam itu ! Kau dari SMA Meurem ! apa ini peperangan ! Semuanya

serang mereka !"

Seseorang merah menendang wajah

Fredy hingga membentur ke tembok " Hahaha ! Aku Golek ! Orang terkuat nomor 5

dari SMA Meurem ! "

Kepala Fredy penuh dengan darah dan

tak sadarkan diri , dan 10 anak buah Fredy pingsan oleh Golek .

Golek mengeluarkan Smartphone lalu

menghubungi seseorang "SMA Saklek memberikan perlawanan kepada kami ! apa yang

harus kami kerjakan sekarang bos ?"

Golek berjalan "Bos bilang jika kita melihat siswa SMA Saklek , bantai semua !"

Bagian 3 : Lapangan Baseball .

Dirga adalah wakil Bos dari SMA

Meurem , Dirga bersama 20 anggotanya berjalan didekat lapang Baseball .

(Suara berteriak)

Salah satu wajah dari anggora kelompok Dirga terkena kuntung Roko yang

terjatuh di Atap Rumah .

Ucok memegang wajahnya karena

terkena kuntung Roko "Sialan ! siapa yang melempar kuntung Roko ini " Ucok

menunjuk seseorang yang seedang tiduran di atap .

Dirga dan semua anggotanya menaiki tangga dan berada di atap Rumah .

Dirga : "Hohohoh Siswa SMA Saklek ! Ucok tendang dia ke bawah !"

Ucok berlari lalu menedang Siswa SMA Saklek yang sedang tidur .

Siswa SMA Saklek terjatuh dari atap rumah .

Dinding Rumah bergetar .

Seorang Siswa SMA Skalek yang di tendang langsung meloncat ke atap Rumah .

Kepala dari Siswa SMA Saklek di lumuri darah " Hahaha ! Aku berdarah ! Siapa diantara kalian yang sudah menendangku !"

Ucok mendekati tubuh Siswa itu "Aku ! kenapa !"

(Suara Pukulan)

Ucok di pukul hingga terpental jatuh

ke lapangan Baseball .

Dirga tersenyum "waw ! sungguh luar

biasa sekali ! Siapa namamu !"

Siswa tersenyum " Apa kau ingin

menjadi temanku ? Namaku Barto siswa kelas 12 SMA Saklek !"

Dirga tepuk tangan " Hahaha Teman ?

Habisi dia !"

19 anggota Dirga melawan Barto , lalu satu persatu dari 19 orang itu di lempar ke tengah lapang oleh Barto .

Dirga mengeluarkan seni beladiri Ju - Jitsu "Waw kau kuat lawan aku !"

Barto mendekati Dirga lalu memukul

dengan keras .

Duarrgggggh !!!

Lengan Barto di patahkan oleh Dirga , namun Baarto tetap bangkit .

Barto memijit lengannya "Haha kau orang pertama yang mematahkan lenganku !Kau pengguna Ju – Jitsu ? apa kau pernah mendengar Krav Maga ?"

(Suara geseran tulang)

Barto tertawa sambil mendekati Dirga .

Dirga berlari dan siap menyerang Barto .

(Suara tulang patah)

Semua sendi Dirga hancur oleh Barto hingga Dirga tidak sadarkan diri .

Bagian 4 : Stasiun Kereta Api .

100 Siswa SMA Meurem tergeletak Di dalam Toilet .

Andrean berdiri dan tubuh Andrean penuh luka " Hey Yazi , Gero , Dera ! kalian adalah 3 pemimpin terkuat di SMA Meurem ! mengapa kalian mencariku ! Aku bukanlah petarung terkuat di SMA Saklek ! carilah Barto sang monster ! dan satu orang …." Andrean langsung terjatuh

karena kehabisan darah .

Seseorang menuruni tangga dia adalah Dery dari SMA Saklek .

Dery berlari dan menyerang Gero "

Kalian Pecundang !"

Dery membenturkan kepala Gero ke arah kursi hingga kepala Gero penuh darah " Woy ! siapa lagi yang ingin menjadi seperti orang ini !" .

(Suara Berlari)

Seseorang berambut panjang berlari dan menendang Kepala Dery hingga terpental ke dekat Rel Kereta .

Yazi & Dera membungkukan badannya "Kapten Yura ! kita sudah membantai setengah dari berandalan SMA Saklek ! .

Yura meninggakan pasukannya " Aku akan melawan sang penguasa SMA Saklek Barto !kalian pergi lah cari sisa – sisa para berandalan SMA Saklek !"

Bagian 5 : Taman bermain .

Silvan dan Aulia menikmati secangkir Teh di taman .

Aulia tersenyum lalu memotoi Silvan "Eh kamu diem sebentar aku sedang mengambil Foto !"

Silvan tersenyum " sudah lah ! aku malu ! "

Aulia menyender di bahu Silvan dan melakukan Selfie "Tuhkan bagus ih !"

Seseorang menghampiri Aulia dan Silvan , dia adalah Yazi dan Gero .

Yazi menyentuh tubuh Aulia "Waw kamu sangat cantik ! Ayok berpcaran dengan ku !"

Aulia menampar Yazi , lalu Yazi menendang perut Aulia hingga terjatuh .

Silvan mendekati Aulia "Hey Aulia ! bangun !"

Yazi dan Gero menendangi punggung Silvan "Hey Banci SMA Saklek ! jangan nangis seperti bayi dong ! Lemah !"

Lalu seseorang menendang wajah Yazi dan Gero "Woy apa yang kau lakukan kepada adikku !"

Yazi dan Gero merasa kesakitan , lalu mengeluarkan Pisau .

Silvan memindahkan Aulia yang pingsan ke kursi .

Silvan mendekati Yazi dan Gero " Oh kau rupanya ! biarkan aku yang mengerus mereka ! bawa saja adikmu !"

Pria itu menepuk bahu Silvan " Haha kau memang layak menjadi kawanku ! baiklah kau selesaikan sisanya ! Jangan

sampai kau bunuh mereka !" , Pria itu membawa Aulia ke dalam mobil .

Tanpa di sadari Yazi dan Gero , Silvan menendang tubuh Yazi dan Gero hingga masuk ke dalam Danau "Ahkirnya aku bisa terpisah juga dangan wanita itu ! saatnya pulang !"

Saat Silvan berjalan ke arah rumah .

Seorang pria terlihat di gantung di atas tiang listrik dia adalah Barto .

Barto melihat wajah Silvan "Tolong aku !"

Silvan mendekati Barto dan melepas semua ikatan tali , tak lama Barto terjatuh Pingsan .

Yura yang baru saja membawa makan langsung berteriak " Woy ! Siapa kau ! berani sekali melepas mangsaku !" Yura menyimpan makanannya lalu berlari dan siap menendang Silvan .

Duarggggghh !

Silvan mematahkan tulang kering Yura " Upss kau mendang kaki ku ya ? haha "

Yura tidak bisa berdiri dan menangis kesakitan " Siapa kau ! mengapa kaki ku patah ?"

Silvan mendekati Yura lalu mengambil Smartphonenya dan menghubungi ambulan " Hey bocah ! jika kau membicarakan tentangku pada semua orang ! maka nyawamu akan hilang !"

Silvan memasukan Smartphone Yura kedalam jaketnya " Oh Iya jika kau seorang petarung Taekwondo , berlatihlah dengan benar ! temui aku jika kau sudah menjadi kuat !jika kaki mu sudah normal ! oh tidak tulang keringmu kan patah ! wah masa depanmu hancur !

hahahaha "

Silvan meninggalkan Barto dan Yura .