Bagian 1 : SMA Saklek
(Suara Bel)
Semua Siswa keluar Gerbang Sekolah
SMA Saklek .
Revi bersama 4 temannya mengejar
Aulia .
Revi memberikan Bunga "Wahay
engkau yang selalu menyinari kegelapan jiwa ku ! dan engkau biru yang
melebihi biru langit di dunia ini ! Aku dengan tulus menyatakan cinta kepadamu
! Wahay Kasih !"
Aulia terlihat risih "Husshhhh
apa sih ga jelas ! maaf aku tidak butuh kasih dan cintamu !" Aulia
menggandeng lengan Silvan "Silvan ayo pergi !" .
Revi berlari lalu berhadapan dengan
Aulia " Kasih ! mengapa engkau pergi dan memilih seekor Kuda ! lihatlah
aku ! Pangeran SMA Saklek yang tulus mencintaimu apa adanya ! kumohon dengar
kan aku kasih !"
Aulia menatap wajah Revi dengan
jarak yang dekat " Lebih baik aku memilih kuda ! dari pada aku memilih
keledai !"
Aulia menepuk pundak Revi "Maaf
ya tolong jangan ganggu aku !" Aulia menggandeng lengan SIlvan lalu pergi
.
Revi menaiki jembatan "Kasih !
jangan kau pergi ! lihatlah mataku !"
Seorang Pria dengan tubuh besar
menabrak Revi "Hey Bajingan ! jangan halangi jalanku !"
Revi menyisir rambut panjangnya
"Kau adalah raksasa batu yang menghalangi pelangi !" Revi menampar
Pria Besar .
Pria besar tertawa lalu mendorong
Revi hingga jatuh dari jembatan "Merengeklah bayi !" Pria besar
mendekati 4 teman Revi "Dimana Andrean !" .
4 teman Revi memukul Pria besar .
Pria besar hanya tertawa "Hahaha Kau
tidak tahu siapa aku !"
Pria besar menendang 4 teman Revi hingga
pingsan .
Bagian 2 : Jalan Mayit Terbang .
Fredy dan 10 anggota gengnya sedang
merokok di belakang toko .
(Suara langkah kaki)
5 orang berseragam Hitam menghampiri
Geng Fredy .
Seseorang berambut merah menghampiri
Fredy lalu mencekiknya "Kau Siswa SMA Saklek ! dimana Andrean !"
Fredy melepas cekikan orang itu "Siapa
kau ! oh seragam itu ! Kau dari SMA Meurem ! apa ini peperangan ! Semuanya
serang mereka !"
Seseorang merah menendang wajah
Fredy hingga membentur ke tembok " Hahaha ! Aku Golek ! Orang terkuat nomor 5
dari SMA Meurem ! "
Kepala Fredy penuh dengan darah dan
tak sadarkan diri , dan 10 anak buah Fredy pingsan oleh Golek .
Golek mengeluarkan Smartphone lalu
menghubungi seseorang "SMA Saklek memberikan perlawanan kepada kami ! apa yang
harus kami kerjakan sekarang bos ?"
Golek berjalan "Bos bilang jika kita melihat siswa SMA Saklek , bantai semua !"
Bagian 3 : Lapangan Baseball .
Dirga adalah wakil Bos dari SMA
Meurem , Dirga bersama 20 anggotanya berjalan didekat lapang Baseball .
(Suara berteriak)
Salah satu wajah dari anggora kelompok Dirga terkena kuntung Roko yang
terjatuh di Atap Rumah .
Ucok memegang wajahnya karena
terkena kuntung Roko "Sialan ! siapa yang melempar kuntung Roko ini " Ucok
menunjuk seseorang yang seedang tiduran di atap .
Dirga dan semua anggotanya menaiki tangga dan berada di atap Rumah .
Dirga : "Hohohoh Siswa SMA Saklek ! Ucok tendang dia ke bawah !"
Ucok berlari lalu menedang Siswa SMA Saklek yang sedang tidur .
Siswa SMA Saklek terjatuh dari atap rumah .
Dinding Rumah bergetar .
Seorang Siswa SMA Skalek yang di tendang langsung meloncat ke atap Rumah .
Kepala dari Siswa SMA Saklek di lumuri darah " Hahaha ! Aku berdarah ! Siapa diantara kalian yang sudah menendangku !"
Ucok mendekati tubuh Siswa itu "Aku ! kenapa !"
(Suara Pukulan)
Ucok di pukul hingga terpental jatuh
ke lapangan Baseball .
Dirga tersenyum "waw ! sungguh luar
biasa sekali ! Siapa namamu !"
Siswa tersenyum " Apa kau ingin
menjadi temanku ? Namaku Barto siswa kelas 12 SMA Saklek !"
Dirga tepuk tangan " Hahaha Teman ?
Habisi dia !"
19 anggota Dirga melawan Barto , lalu satu persatu dari 19 orang itu di lempar ke tengah lapang oleh Barto .
Dirga mengeluarkan seni beladiri Ju - Jitsu "Waw kau kuat lawan aku !"
Barto mendekati Dirga lalu memukul
dengan keras .
Duarrgggggh !!!
Lengan Barto di patahkan oleh Dirga , namun Baarto tetap bangkit .
Barto memijit lengannya "Haha kau orang pertama yang mematahkan lenganku !Kau pengguna Ju – Jitsu ? apa kau pernah mendengar Krav Maga ?"
(Suara geseran tulang)
Barto tertawa sambil mendekati Dirga .
Dirga berlari dan siap menyerang Barto .
(Suara tulang patah)
Semua sendi Dirga hancur oleh Barto hingga Dirga tidak sadarkan diri .
Bagian 4 : Stasiun Kereta Api .
100 Siswa SMA Meurem tergeletak Di dalam Toilet .
Andrean berdiri dan tubuh Andrean penuh luka " Hey Yazi , Gero , Dera ! kalian adalah 3 pemimpin terkuat di SMA Meurem ! mengapa kalian mencariku ! Aku bukanlah petarung terkuat di SMA Saklek ! carilah Barto sang monster ! dan satu orang …." Andrean langsung terjatuh
karena kehabisan darah .
Seseorang menuruni tangga dia adalah Dery dari SMA Saklek .
Dery berlari dan menyerang Gero "
Kalian Pecundang !"
Dery membenturkan kepala Gero ke arah kursi hingga kepala Gero penuh darah " Woy ! siapa lagi yang ingin menjadi seperti orang ini !" .
(Suara Berlari)
Seseorang berambut panjang berlari dan menendang Kepala Dery hingga terpental ke dekat Rel Kereta .
Yazi & Dera membungkukan badannya "Kapten Yura ! kita sudah membantai setengah dari berandalan SMA Saklek ! .
Yura meninggakan pasukannya " Aku akan melawan sang penguasa SMA Saklek Barto !kalian pergi lah cari sisa – sisa para berandalan SMA Saklek !"
Bagian 5 : Taman bermain .
Silvan dan Aulia menikmati secangkir Teh di taman .
Aulia tersenyum lalu memotoi Silvan "Eh kamu diem sebentar aku sedang mengambil Foto !"
Silvan tersenyum " sudah lah ! aku malu ! "
Aulia menyender di bahu Silvan dan melakukan Selfie "Tuhkan bagus ih !"
Seseorang menghampiri Aulia dan Silvan , dia adalah Yazi dan Gero .
Yazi menyentuh tubuh Aulia "Waw kamu sangat cantik ! Ayok berpcaran dengan ku !"
Aulia menampar Yazi , lalu Yazi menendang perut Aulia hingga terjatuh .
Silvan mendekati Aulia "Hey Aulia ! bangun !"
Yazi dan Gero menendangi punggung Silvan "Hey Banci SMA Saklek ! jangan nangis seperti bayi dong ! Lemah !"
Lalu seseorang menendang wajah Yazi dan Gero "Woy apa yang kau lakukan kepada adikku !"
Yazi dan Gero merasa kesakitan , lalu mengeluarkan Pisau .
Silvan memindahkan Aulia yang pingsan ke kursi .
Silvan mendekati Yazi dan Gero " Oh kau rupanya ! biarkan aku yang mengerus mereka ! bawa saja adikmu !"
Pria itu menepuk bahu Silvan " Haha kau memang layak menjadi kawanku ! baiklah kau selesaikan sisanya ! Jangan
sampai kau bunuh mereka !" , Pria itu membawa Aulia ke dalam mobil .
Tanpa di sadari Yazi dan Gero , Silvan menendang tubuh Yazi dan Gero hingga masuk ke dalam Danau "Ahkirnya aku bisa terpisah juga dangan wanita itu ! saatnya pulang !"
Saat Silvan berjalan ke arah rumah .
Seorang pria terlihat di gantung di atas tiang listrik dia adalah Barto .
Barto melihat wajah Silvan "Tolong aku !"
Silvan mendekati Barto dan melepas semua ikatan tali , tak lama Barto terjatuh Pingsan .
Yura yang baru saja membawa makan langsung berteriak " Woy ! Siapa kau ! berani sekali melepas mangsaku !" Yura menyimpan makanannya lalu berlari dan siap menendang Silvan .
Duarggggghh !
Silvan mematahkan tulang kering Yura " Upss kau mendang kaki ku ya ? haha "
Yura tidak bisa berdiri dan menangis kesakitan " Siapa kau ! mengapa kaki ku patah ?"
Silvan mendekati Yura lalu mengambil Smartphonenya dan menghubungi ambulan " Hey bocah ! jika kau membicarakan tentangku pada semua orang ! maka nyawamu akan hilang !"
Silvan memasukan Smartphone Yura kedalam jaketnya " Oh Iya jika kau seorang petarung Taekwondo , berlatihlah dengan benar ! temui aku jika kau sudah menjadi kuat !jika kaki mu sudah normal ! oh tidak tulang keringmu kan patah ! wah masa depanmu hancur !
hahahaha "
Silvan meninggalkan Barto dan Yura .