Alvarez baru saja membersihkan tubuhnya, lalu mengambil botol parfum nya di atas nakas yang sudah habis dan akan di gantikan dengan yang baru ia beli di supermarket tadi.
Ketika membuka tong sampah, Alvarez melihat benda kecil di dalam sana dan tanpa ragu Alvarez mengambil benda itu di ganti kan botol parfum yang sudah kosong ia masuk kan kedalam tong sampah.
" ini kan alat- " Alvarez mengagungkan perkataan nya saat melihat garis di benda itu, membuat nya tersenyum kecut
" kenapa kamu sembunyikan ini dari aku Shea " batinnya. Dirinya ingin marah namun karena cintanya yang begitu dalam pada Shea membuat Alvarez mengurungkan niatnya.
Alvarez berjalan dengan cepat keluar kamar menuju ruang makan, sesampainya di sana Alvarez langsung memeluk Shea dengan bergelimang air mata membuat para keluarga terkejut.
" kenapa kamu nggak bilang sama aku, kenapa kamu sembunyikan ini dari aku " Alvarez melepaskan pelukannya menatap Shea dengan air mata yang sudah menetes
" apa Alvarez tahu " batin Shea
" jawab Shea..... " Alvarez menekan suara nya
" aku nggak sembunyikan apapun dari kamu " ujar Shea dengan gugup
" lalu ini apa? " Alvarez menunjukkan benda kecil yang di sudah Shea buang kedalam tong sampah
Brian, Gunawan, dan Anita tercengang melihat benda itu, si kembar hanya diam sedang kan Shalu memejamkan matanya tak kuasa melihat mata Shea yang sudah berkaca-kaca dan melihat ketakutan di wajah Shea.
" a-aku bisa jelasin sama kamu "
" kenapa kamu nggak bilang kalo kamu lagi hamil Shea..... " ucap Alvarez membuat mereka semua terkejut bukan, terutama Shea.
Airmata Shea sudah mengalir di pipi nya, bagaimana Alvarez bisa mengatakan bahwa dirinya hamil sedang kan dirinya sudah lebih dulu tahu hasilnya.
" Ha-hamil? " tanya Shea dengan ragu-ragu
" iya kamu hamil Shea " Alvarez kembali meyakinkan Shea
Dengan cepat Anita mengambil benda itu dari tangan Alvarez, bola mata Anita membulat melihat garis dua berwarna merah di benda itu.
" kamu benar-benar hamil Shea, Oma akan menjadi buyut " ucap Anita dengan penuh haru
Shea dan Shalu saling pandang masih belum percaya, karena mereka berdua sudah lebih dulu melihat hasil tes dari benda itu.
" kamu lihat ini Shalu, hasilnya positif Shea kita sedang mengandung " Dengan bersemangat Anita menunjukkan benda itu pada Shalu.
" Mom- " dengan suara gemetar Shea memanggil sang ibu
" kamu hamil sayang..... yang kita lihat tadi sore ternyata belum sempurna hasilnya " Shalu memeluk Shea dengan erat.
" maksud Mommy? " Tanya Alvarez
" tadi sore Mommy yang meminta Shea untuk tes, dan hasilnya masih garis satu ternyata hasilnya belum sempurna, sekarang kita lihat hasilnya yang sebenarnya, Shea positif hamil " jawab Shalu setelah melepaskan pelukannya dari Shea.
" Papi bahagia sekali " Giliran Brian yang memeluk putri kesayangannya.
" Vee, putri kecil kita akan menjadi seorang ibu.... kita akan menjadi seorang kakek dan nenek " batin Brian
Makan malam ini penuh dengan suka cita, Mereka sekeluarga tak hentinya mengucapkan syukur atas kehamilan pertama Shea yang memang benar-benar mereka harapkan.
Keesokan harinya Alvarez membatalkan semua meeting nya dengan beberapa klien karena dirinya ingin menemani Shea pergi ke dokter kandungan memeriksakan kehamilan Shea. Alvarez tak ingin kehilangan momen melihat janin yang berada di dalam kandungan Shea.
" Nyonya harus banyak-banyak istirahat, jangan terlalu banyak pikiran, vitamin serta susu khusus ibu hamil jangan sampai terlewat untuk di konsumsi karena itu juga membantu tumbuh kembang janin " ucap Dokter
" baik dok, terimakasih banyak " balas Shea begitu pun dengan Alvarez.
" aku mau sementara waktu kamu cuti kuliah dulu sayang.... aku mau kamu di rumah aja fokus sama kesehatan dan kehamilan kamu, aku nggak mau kamu capek-calek " ujar Alvarez.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang ke rumah
" apapun yang kamu bilang aku akan turutin, karena itu demi kebaikan aku dan calon anak kita " ucap Shea dengan mengelus perutnya yang masih rata, Alvarez tersenyum bahagia.
Berita kehamilan Shea di sambut dengan bahagia oleh teman-teman Alvarez dan juga Shea, bahkan Morgan yang jauh di sana ikut menjadi cerewet banyak sekali ancaman yang dirinya lontarkan pada Alvarez untuk keselamatan adik perempuan nya. Lukas dan Nayla yang saat ini berada di New York juga ikut bahagia, sayangnya mereka belum bisa pulang karena masih dalam pendidikan untuk mengambil gelar S2 mereka.
Shea dan Alvarez berjalan beriringan di bibir pantai, menikmati suasana senja, angin pantai yang menyapa mereka serta mereka biarkan ombak-ombak kecil membasahi kaki mereka.
" terimakasih sudah mencintai ku tanpa pamrih " ucap Shea
Alvarez tersenyum lalu kembali memeluk istrinya itu.
" aku bahagia, sangat bahagia..... "
D**a bidang Alvarez selalu menjadi tempat ternyaman Shea, ia bisa dengan jelas mendengar detak jantung Alvarez.
" kami akan membesarkan mu dengan penuh kasih sayang nak " gumam Alvarez sembari mengelus perut Shea yang masih datar.
" Daddy akan selalu memberikan yang terbaik untuk kelangsungan hidup kamu dan Mommy " Alvarez mengecup puncak kepala Shea dengan penuh kasih sayang membuat mata Shea kembali berkaca-kaca.
*********
Alvarez selalu menuruti semua kemauan Shea yang sedang hamil muda, contohnya pagi ini Alvarez harus rela memanjat pohon mangga di halaman belakang rumah mereka atas permintaan Shea. Namun setelah Alvarez mendapatkan mangga muda itu, Shea justru menyuruh Brian yang memakannya membuat orang seisi rumah tertawa.
" bukan aku loh Pi yang minta, tapi cucu papi " ujar Shea sambil mengelus perutnya yang sudah membesar.
Dengan terpaksa Brian memakan mangga muda itu, bisa dipastikan mangga itu pasti sangat lah masam. Shalu hanya tertawa melihat raut wajah suaminya saat memakan mangga itu.
Brian dan Alvarez selalu menjadi bulan-bulanan Shea ketika menginginkan sesuatu, dan kedua laki-laki beda generasi itu tak dapat menolak. Kerena, jika mereka menolak maka Shea akan menangis seharian seperti anak kecil.
Keesokan harinya giliran Alvarez yang dibuat pusing tujuh keliling oleh Shea, bagaimana tidak Shea meminta Alvarez untuk membeli buah kedondong dan meminta Alvarez yang memakan buah itu, sedangkan Alvarez sangat tidak menyukai buah itu, alhasil Alvarez muntah-muntah setelah memakan buah kedondong.
" maafin aku ya sayang " Mata Shea sudah berkaca-kaca melihat suaminya yang terus muntah-muntah setelah memakan buah kedondong
" nggak apa-apa kok sayang, kamu jangan nangis aku tau ini bukan keinginan kamu tapi anak kita " Alvarez mengusap air mata Shea yang menetes di pipinya.
" sepertinya, anak kita ini sengaja mengerjai Daddy dan Opa nya " ucap Alvarez membuat Shea tersenyum.
*********
" Hahahahahaha " Janet tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita dari Shea tentang Alvarez dan papinya.
" ya ampun kasian banget Alvarez sama Om Brian harus makan, buah-buahan yang sangat mereka benci " ucap Janet di sisa tawanya.
" gue ngerasa kejam banget " ujar Shea dengan penuh rasa bersalah
" ya ampun Shea..... ini kan bukan mau Lo, tapi keinginan anak yang ada di dalam kandungan Lo... jadi nikmatin aja peran Lo sebagai ibu-ibu yang ngidam " tawa Janet kembali pecah.