Chereads / Titip Rindu / Chapter 115 - Eps.76

Chapter 115 - Eps.76

Terimakasih sudah membantuku untuk kembali bangkit, dan menyusun serpihan hati yang pernah terbelah, lalu kembali membangun kepercayaan untuk kembali mencintai~

( Shea Vee Alexander )

" jadi, kalian beneran udah jadian? " mata Janet terbelalak saat mendengar cerita Shea,

" stttttttttt " Shea meletakkan jari telunjuknya pada bibir Janet

" jangan kenceng-kenceng ngomgong nya, nanti yang lain pada denger " gerutu Shea

Shea dan Janet sekarang sudah berada di kantin kampus, seperti biasanya setiap selesai jam mata kuliah, kantin adalah tempat favorit mereka.

" tuh kan, apa gue bilang... most wanted kampus itu pasti suka sama Lo!!!! Lo nya aja yang sok jual mahal " ledek Janet

" udah saatnya Lo bangkit dan bersemi dengan kisah cinta yang baru " sambung Janet, sedangkan Shea hanya senyum-senyum sendiri

" idihhhhh dia senyum-senyum nggak jelas gitu... " gumam Janet, tak lama kemudian senyum jahil terpancar dari wajah Janet

" nah itu Alvarez " celetuk Janet sembari menepuk pundak Shea, dan itu berhasil membuat Shea terlonjak kaget

" mana..... " Shea langsung gelagapan, Shea mengedarkan pandangannya mencari orang yang baru saja Janet sebutkan

Janet langsung terbahak-bahak sambil memegang perut nya yang sakit karena tertawa, melihat Shea yang langsung mencari keberadaan Alvarez

" sialan... Lo ngerjain gue ya!!!! " gerutu Shea dengan kesal

" habis nya Lo senyum-senyum sendiri gitu " balas Janet di sisa-sisa tawanya, alhasil Janet mendapatkan sebuah toyoran dari Shea.

" She, gue mau tanya "

" apa??? " Shea masih terlihat kesal

" kali ini gue serius "

" iya, apaan... nggak usah basa-basi!!! "

" sebenarnya apa sih yang buat Lo suka sama Alvarez?? yah maksud gue, cewek-cewek di kampus kan liat nya, Alvarez itu ganteng, cool plus tajir... nah Lo sendiri gimana??? secara Lo kan cewek pertama yang bisa sedekat itu sama Alvarez "

Shea sedikit berfikir sebelum dirinya akan menjawab pertanyaan dari Janet

" entahlah, gue juga nggak tau... " pandangan Shea menerawang kedepan

" Alvarez itu sempurna Dimata gue, dia nggak buat gue buta akan cinta... malahan secara nggak langsung dia yang ngajarin gue gimana caranya mencintai seseorang dengan benar tanpa harus berharap lebih... setiap kata yang dia ucap, selalu kena tepat di hati gue... dia nggak pernah ucap janji, tapi dia selalu berusaha mewujudkan nya... ada di dekat dia selalu buat gue ngerasa aman... dibalik sikap nya yang dingin itu ternyata juga ada kehangatan yang selalu buat gue ngerasa nyaman.. yah meskipun dia kadang masih suka nyebelin sih... banget malah!!! " binar cinta itu terlihat jelas Dimata Shea

Janet hanya manggut-manggut mendengar penuturan dari sahabatnya itu

" kita nggak pernah tau, kapan dan dimana cinta itu akan datang dan pergi... mungkin dulu cara gue salah mencintai seseorang yang akhirnya mengakibatkan gue harus merasakan kehilangan, dan setelah gue belajar dari kesalahan, sang pemilik cinta menghadirkan kembali seseorang untuk gue cintai dengan benar... " seutas senyum manis terpancar dari wajah sendu itu

" Alvarez, orang yang selalu buat kesel ternyata dia juga yang ngajarin gue tentang cinta " lanjutnya

Janet merasa terharu mendengar perkataan Shea yang sangat tulus, ia juga bisa melihat binar cinta dan bahagia di wajah sendu sahabat nya itu

" semoga Alvarez adalah orang yang bener-bener diciptakan buat Lo, dan dia cinta sejati Lo " Janet merangkul bahu Shea dengan penuh persahabatan

" Aamiin " Shea tersenyum dengan manis sembari menadakan kedua tangannya

Tanpa dua wanita itu sadar, sudah sejak tadi ada seseorang yang ikut mendengarkan pembicaraan mereka.

*****

Shea menyusuri koridor kampus mencari seseorang yang sejak pagi belum ia temui, matanya terus mengawasi setiap sudut ruangan kampus namun masih tak juga ia temukan.

" tuh orang mana sih!!!! kok nggak keliatan, di hubungi ponsel nya juga nggak aktif " batin Shea

" huh..... " Shea sudah menghela nafas lelah, karena orang yang ia cari tak kunjung juga ia temukan.

" ehemmm... nyariin aku ya " bisik seseorang tepat di telinga Shea, Shea sedikit melirik seseorang yang sudah berdiri dengan santai di samping nya tanpa wajah yang merasa bersalah

Kini posisi mereka sudah saling berhadapan, Shea melipat kedua tangannya di depan d**a sedangkan orang di hadapannya dengan santai memasukkan tangannya ke dalam saku celananya lalu tersenyum manis pada Shea

" dari mana aja? " Shea terlihat sangat ketus

" kamu kalo lagi kesel gitu tambah cantik deh... " godanya

" owh..... sekarang seorang Alvarez cowok muka tembok ini udah bisa ngegombal ya " Shea masih terlihat kesal

" gombal nya juga cuma sama kamu kan " laki-laki itu mengedipkan sebelah matanya, Shea memutar bola matanya dengan kesal

" ponsel kamu mana? " Shea menadakan tangan nya

Dengan santai Alvarez mengeluarkan ponselnya dari saku, lalu memberikannya pada Shea. Shea sedikit membolak balik kan ponsel itu sebelum ia kembalikan lagi pada pemilik nya.

" lowbat " ujar Alvarez dengan masih sikap santai nya, Shea menatap nya dengan tajam

" iya iya iya.... aku minta maaf, dan nggak akan kayak gitu lagi... " Alvarez tersenyum manis pada Shea

" aku laper... temenin aku makan yuk " Alvarez sudah menggandeng tangan Shea berjalan menuju kantin kembali, ia tak mempedulikan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

" nggak usah gandeng-gandeng juga kali, kamu nggak takut diliat sama fans kamu " gerutu Shea

" fans? emang aku artis? biarin aja mereka liat... supaya mereka tahu kalo aku udah jadi milik kamu dan mereka nggak ngejer-ngejer aku lagi... "

" idihhhhh.... narsis banget sih kamu "

Alvarez menghentikan langkah kakinya lalu melepaskan genggaman tangannya, dan itu membuat Shea sedikit terkejut namun belum sempat Shea kembali berucap, tanpa aba-aba Alvarez langsung merangkul nya kemudian melanjutkan langkahnya sedang kan Shea langsung merapat kan mulutnya.

" gue nggak salah liat kan? " gumam Dewi sambil mengusap kedua matanya

" nggak Dew... yang Lo liat itu nyata " ringis Sarah

" mereka pacaran ya? kok lengket banget " ujar Dewi lagi

" Al..... Lo kalah telak " celetuk Sarah

" Arrgghh " gerutu Aleena dengan kesal

Dengan langkah kaki yang cepat, Aleena meninggalkan kedua temannya di koridor.

*******

" iya... gue tau kalian udah resmi pacaran, tapi please hargai para jomblo dong!!! " sunggut Janet, saat melihat Shea dan Alvarez duduk di hadapan nya.

Seperti biasa, Alvarez memasang tampang dinginnya dan tak menanggapi setiap ucapan yang di lontarkan oleh Janet.

" kamu mau pesen apa? " tanya Alvarez pada Shea

" aku udah makan tadi sama ni biang Lala " tunjuk Shea pada Janet

" aku minum jus mangga aja " sambung nya

" ciyeeeeee udah aku-kamu " goda Janet dengan memeletkan lidah nya

Plitak!!!

Janet mendapatkan hadiah pukulan dari Shea, bukannya marah Janet justru tertawa, sedang kan Alvarez tak menanggapi godaan Janet, ia lebih terlihat acuh tak acuh

" Lo mau pesen makan lagi? " kali ini Alvarez bertanya pada Janet

" No thanks... cemilan sama minuman gue juga masih kok " ujar Janet

Alvarez pun menuju kedai untuk memesan makanan serta minuman untuk dirinya dan Shea. Janet masih mengulum senyum dan sedikit menggoda Shea.

" Lo tau nggak, di depan tadi Alvarez gandeng tangan gue... gila malu banget gue " Shea menutup wajahnya dengan kedua tangannya

" kenapa harus malu, lagian Lo juga digandeng sama pacar Lo sendiri ganteng pula... " Janet menyeruput minumannya

" tapi nggak enak aja di liatin sama anak-anak kampus!!! gue rasa kayak mau dimakan hidup-hidup sama mereka " Shea kembali menatap Janet dengan raut wajah dibuat sedramatis mungkin

" seharusnya Lo bangga bisa dapetin cowok populer di kampus dan buat semua cewek-cewek kampus pada baper!!! terutama tiga dedemit kampus ini!!! "

" nah itu dia..... tadi di koridor gue sama Alvarez ketemu mereka, dan Lo mau tau apa yang terjadi.... tiba-tiba Alvarez ngerangkul gue tepat di depan mereka " ucap Shea dengan antusias

" hah.... serius Lo???? " Janet ternganga, sedang kan Shea mengangguk dengan wajah cengok nya

" itu tandanya, secara nggak langsung Alvarez nunjukin ke tiga dedemit itu kalo Lo sama Alvarez itu udah pacaran!!! udah lah nggak usah peduliin mereka lagi " balas Janet dengan tegas.

Alvarez kembali menghampiri mereka berdua dengan membawa nampan yang berisikan makanan dan minuman.

" eh gue duluan yah, soalnya gue ada bimbingan sama pak Bani " Janet membereskan buku-buku nya yang tergeletak di atas meja

" bye She.... bye Rez.... " Janet beranjak meninggalkan mereka berdua di kantin.

" kamu masih ada mata kuliah? " tanya Alvarez

" nggak ada, kamu? "

" nggak ada juga, dan habis ini aku juga mau balik kekantor soal nya ada beberapa kerajaan yang harus aku selesaikan... kamu mau pulang bareng aku? "

" kalo aku pulang sama kamu, terus mobil aku gimana? "

" oh iya ya.... ya udah kalo gitu, mulai besok kamu nggak usah bawa mobil lagi biar aku yang jemput kamu " Shea tersenyum dengan manis mendengar tawaran Alvarez.

******

Alvarez sudah tiba dikantor nya, dan duduk di kursi kebesaran nya lalu kembali berkutat dengan layar laptop dan tumpukan berkas-berkas di atas meja kerjanya.

BRAKKKKK

Pintu ruangan terbuka dengan kencang, Alvarez terkejut saat melihat sosok Clara kini sudah berdiri di depan pintu ruangannya dengan raut wajah yang tak ramah

" maafkan saya pak, tadi saya sudah berusaha menghalangi nona Clara untuk masuk keruangan bapak " ucap Dian yang berdiri di belakang Clara, wajah nya terlihat ketakutan melihat tatapan tajam dari mata Alvarez yang seakan ingin menguliti nya hidup-hidup.

Alvarez memberikan Dian kode dengan dagunya agar Dian meninggalkan mereka berdua saja, perlahan Dian pun keluar lalu menutup pintu dengan sangat hati-hati

" to the point aja.... mau ngapain Lo datang kesini " ujar Alvarez dengan ekspresi datar

" aku mau ketemu sama kamu, aku kangen sama kamu, kamu nggak pernah bales chat aku dan angkat telfon dari aku... kenapa kamu berubah sama aku Rez.... " ujar Clara dengan nada kesal

Alvarez tersenyum kecil saat menanggapi ucapan Clara yang menurutnya sangat ambigu.

" gue nggak pernah berubah, dari dulu dan sekarang, gue tetep seperti Alvarez yang sama saat Lo kenal dulu!!! hanya saja, jalan kehidupan gue yang berubah setelah gue ketemu gadis kecil gue "

" Shea maksud kamu??? " Alvarez mengangguk dengan bangga

" Rez, dia nggak pantes dan nggak baik buat kamu!!!! "

" lalu seperti apa cewek yang pantas dan baik untuk gue???? " tanya Alvarez dengan sarkas

" Lo? tapi itu TIDAK AKAN MUNGKIN!!!! " ujar Alvarez lagi dan kali ini penuh dengan penekanan

" aku sadar, aku salah udah ninggalin kamu dulu tapi please kasih aku kesempatan satu kali lagi buat memperbaiki semuanya " Clara begitu memohon pada Alvarez, namun tak di hiraukan

" cukup berdrama di depan gue Clara!!!!!! sekarang Lo pergi!!!! selagi gue masih bersikap baik sama Lo " Alvarez membuka pintu ruangan nya lalu meminta Clara untuk segera keluar

Dengan raut wajah kesal, marah, sedih, serta malu, Clara melangkah kan kaki nya keluar dari ruangan Alvarez.

Brakkkkk!!!!!!!

Alvarez menutup pintunya dengan kencang, ia menyugar rambut nya lalu mengusap wajahnya dengan keras. Tak lama pintu kembali terbuka dan sosok Gilang masuk dengan nafas yang sudah tersengal-sengal

" Rez..... apa bener tadi Clara datang kesini " dengan tergesa-gesa Gilang menghampiri Alvarez

" iya... " jawab Alvarez dengan dingin, tatapan matanya lurus kedepan

" nggak ada kapok- kapoknya tu cewek " Gilang berkecak pinggang

********

Arrrrrhhhhhggggg!!!!!!!!

Clara berteriak frustasi sesaat dirinya sudah kembali ke apartemen nya, setiap benda yang ada di atas nakas ia hancurkan. Menangis dengan penuh amarah, penampilan nya pun sudah tak karuan bahkan jauh dari kata wanita cantik yang berkelas.

" INI SEMUA GARA-GARA LO SHEA!!!!!! " pekik Clara di sela isak tangis nya, matanya di penuhi dengan kebencian.

" kalo gue nggak bisa memiliki Alvarez, itu artinya nggak ada satupun juga cewek di dunia ini yang bisa memiliki Alvarez!!! " gumamnya

" Valentine benar.... Shea sudah merebut sesuatu yang harus nya jadi milik gue " sorot mata Clara di penuhi amarah serta kebencian