Chereads / Titip Rindu / Chapter 92 - Eps.53

Chapter 92 - Eps.53

Hari demi hari telah di lewati, dan kebahagiaan kembali menyelimuti keluarga Brian Alexander, apalagi kalau bukan karena kehadiran si bayi kembar ini, Shea sangat menyayangi kedua adiknya bahkan dirinya lah yang akan paling heboh saat mendengar tangis adik-adiknya, dan paling hawatir saat adik-adiknya sakit.

" Kak Shea berangkat kuliah dulu ya..... " Shea berpamitan pada adik-adiknya yang sedang di dalam ayunan ditemani oleh Anita

" hati-hati ya sayang "

" iya Oma.... "

Shea menuruni anak tangga dengan sedikit cepat, lalu langkah kakinya terhenti di hadapan Shalu yang baru saja selesai membereskan meja makan di bantu oleh Bik Ani dan Bik Yasmin

" mom..... aku berangkat ya " Shea mencium punggung tangan Shalu

" hati-hati ya " balas Shea dengan mengecup kening Shea penuh kasih sayang.

*****

Shea menghentikan laju mobilnya di persimpangan karena terjadi insiden ban mobil nya bocor

" haduh..... kok bisa bocor sih... pada hal pas gue cek tadi baik-baik aja " gerutu Shea, ia langsung mengambil ponsel nya di dalam tas mencari nomor seseorang untuk meminta bantuan

" Janet Lo kemana sih.... "sudah beberapa kali ia menghubungi Janet namun hanya suara operator yang terdengar, lalu Shea melirik arloji di pergelangan nya sudah menunjukkan jam 11 siang

" mampus... satu jam lagi jadwal nya dosen killer bisa abis gue..... " Shea mengutuk dirinya

Sebuah mobil sport berhenti tepat di depan Shea, dua orang laki-laki tampan turun dari mobil tersebut

" mobil Lo kenapa? "

DEG!!!!!

lagi-lagi Shea bertemu dengan Alvarez di waktu yang tidak tepat, tapi kali ini Alvarez tidak sendiri dia bersama seorang pria dengan berpakaian rapi style nya orang kantoran

" lagi pacaran" jawab Shea ngasal

Membuat teman Alvarez menahan tawa

" ya bocor lah, pakek ditanya kenapa " gumam Shea dengan kesal. Alvarez sedikit melirik ban mobil bagian belakang yang sudah kempes

" Rez.... dia temen Lo " tanya laki-laki itu, Alvarez hanya mengangguk dengan wajah datar nya

" datar banget sih tu muka, bener-bener udah kayak tembok " batin Shea, Alvarez menatap Shea dengan tajam membuat nyali Shea menciut

" gimana kalo Lo bareng Varez, biar gue nanti yang bawa mobil Lo kebengkel " tawar laki-laki itu

Sebenarnya Shea tidak ingin di antar Alvarez, tapi ini demi kebaikan nilai semester nya apa boleh buat ia harus duduk bersebelahan dengan laki-laki bermuka tembok ini

" udah nggak usah kebanyakan mikir " ucap laki-laki itu lagi

" masalah nya, dia mau apa nggak bareng gue... " ucap Shea dengan ketus.

Alvarez memutar bola matanya dengan malas, tanpa menjawab ia hanya berjalan masuk ke mobil dan duduk di bagian pengemudi

" cepetan " ucap Alvarez, Shea dengan cepat masuk kedalam mobilnya dan duduk di bagian kursi penumpang tepatnya di sebelah Alvarez.

Selama perjalanan tak ada yang mengeluarkan suara suasana terlihat mencekam bagi Shea, sesekali Shea sedikit melirik kearah Alvarez yang fokus mengemudi

" mimpi apa gue semalem bisa satu mobil sama ni cowok... udah aura nya dingin, mukanya datar banget kayak tembok, percuma ganteng " batin Shea,

" idih.... senyum aja irit banget " batin Shea lagi

" kalo berani ngomong secara langsung, jangan cuma berani ngomel dalam hati " ucap Alvarez tanpa melirik sedikit pun

" nggak sopan banget sih Lo baca fikiran orang... " balas Shea dengan kesal, lalu membuang pandangannya ke luar jendela, Alvarez hanya tersenyum tanpa sepengetahuan Shea

" mobil Lo nggak ada musik nya yah.... "

" gue nggak suka musik "

" pantes aja hidup Lo monoton gitu "

" sok tau " Alvarez mencibir tak terima kalimat terakhir yang Shea ucapkan

Akhirnya merekapun sampai di area kampus, saat Shea hendak keluar, Alvarez mencekal pergelangan tangannya

" tumpangan ini nggak gratis "

" Astaga Alvarez... setau gue Lo itu tajir, bahkan mungkin Lo udah jadi seorang CEO masih aja minta bayaran "

" tau dari mana Lo kalo gue CEO? " Alvarez mengangkat satu alisnya dengan masih mempertahankan wajah datar nya,

" kan tadi gue bilang mungkin.... " jawab Shea dengan sedikit gugup " udah gue mau masuk kelas.... " Shea melepaskan cengkraman tangan Alvarez tapi tak bisa

" pokoknya pulang kuliah Lo ikut gue "

" nggak mau... "

" harus mau... "

" maksa banget si Lo, pokoknya gue nggak mau.... bye... " Alvarez tidak memperdulikan ucapan Shea yang keluar dari mobilnya dengan tampang kesal.

Shea berjalan di koridor kelas dengan raut wajah kesal, bahkan sudah mengucapkan sumpah serapah nya, Shea bahkan tidak memperdulikan bisikan para mahasiswa, sedangkan dari belakang Janet sudah berlari mengejar nya, sampai di pintu kelas Janet berhasil meraih pergelangan tangan Shea

" Astaga Shea..... dari tadi gue manggil Lo " ucap Janet yang sudah ngos-ngosan karena berlari, bahkan Janet sedikit kesusahan mengatur nafasnya

" Lo kemana aja sih, gue ngehubungin Lo tapi nggak nyambung "

" ponsel gue ketinggalan di rumah " Janet masih berusaha mengatur nafasnya agar kembali normal

" Lo siang ini tranding topik " ucap Janet

" maksud Lo ? "

" kok Lo bisa sama most wanted kampus? " bola mata Shea terbelalak karena terkejut

" nggak usah kaget gitu... " Janet menoyor kepala Shea

" serius???? "

" iya.... Lo buat semua cewek di kampus ini baper tau nggak.... " Shea tersenyum canggung

" kok Lo bisa bareng sama dia? "

" gue nggak sengaja ketemu dia di jalan... ban mobil gue bocor, gue udah nelfon ke ponsel Lo puluhan kali tapi tetep nggak nyambung, jadi gue di suruh temannya bareng tu cowok muka tembok dan mobil gue di bawa ke bengkel oleh temen nya cowok muka tembok "

" dan Lo tau nggak? Lo adalah cewek pertama yang keluar dari mobil mewah nya si most wanted kampus.... " Shea terdiam mendengar perkataan Janet

" lebay Lo..... "

" iihhh ni bocah, di bilang nggak percaya... terserah Lo deh..... " balas Janet, Shea nampak berfikir atas ucapan yang di ucapkan oleh Janet.

Jam mata kuliah Shea sudah selesai, ia dan Janet sudah berjalan di koridor kampus menuju kantin untuk memberi cacing peliharaan mereka makan

" Jan.... gue pulang nanti nebeng yah " rengek Shea seperti anak kecil yang meminta mainan pada sang ibu

" gue aja nggak bawa mobil... gara-gara si Daniel kampret tu, mobil gue di sita sama bokap gue..... "

" sebenarnya Alvarez ngajak gue bareng lagi pulang nanti, tapi gue nggak mau "

Shea dan Janet sudah berada di kantin dan seperti biasa mereka memilih untuk duduk di paling pojok

" ya ampun She... kok Lo buang-buang kesempatan bagus sih.... "

" kesempatan maksud Lo? "

" She.... ternyata muka Lo aja yang cakep tapi nggak di manfaatin... "

" gue nggak ngerti maksud Lo "

Janet menepuk jidatnya karena kesal

" Shea.... di kampus ini banyak banget cewek yang ngantri supaya bisa bareng Alvarez, nah Lo udah ada kesempatan besar malah di buang gitu aja.... "

" eh Lo udah lupa kalo gue- "

" ada Yesaya maksud Lo ? " Janet sudah lebih dulu memotong omongan Shea

" gue tanya sama Lo, apa Yesaya sekarang udah ngehubungin Lo? " Shea menggeleng

" Lo disini ngejaga hati Lo buat Yesaya, tapi apa menurut Lo Yesaya ngejaga hati nya buat Lo??? kalo Lo emang penting buat Yesaya, sejauh apapun dia, dan sesibuk apapun dia, pasti di udah ngehubungin Lo walaupun itu cuma satu kali " ucap Janet dengan tegas

" berhenti mikirin Yesaya..... " ucap Janet lagi

" kok Lo ngomgong gitu sih... " Shea nampak tak terima

" She.... gue sayang sama Lo, gue nggak mau Lo sakit hati di kemudian hari " ucap Janet lagi

" Karena Lo nggak tau yang sebenarnya She " batin Janet " dan mungkin saat Lo tau kebenaran, Lo juga bakalan ikut benci sama gue " batinnya lagi

BRAKKKKK!!!!!!!!!!!!!

Shea dan Janet terlonjak kaget, tiba-tiba saja Aleena datang dan langsung menggebrak meja mereka

" eh Lo apaan sih " bentak Janet

" diem Lo, gue nggak ada urusan sama Lo... tapi gue ada urusan sama temen Lo yang sok kecantikan ini " tunjuk Aleena pada Shea dan Janet secara bergantian

" jauhi Alvarez " ucap Aleena dengan emosi yang sudah menggebu-gebu

" eh dedemit, gue nggak ada hubungan apa-apa sama Alvarez " bantah Shea

" terus ngapain Lo bareng dia tadi "

" itu karena gue nggak sengaja ketemu dia di jalan... "

" banyak omong Lo.... " Aleena menyiram wajah Shea dengan secangkir jus jeruk yang sudah ia pegang sejak tadi

" Aleena.... " suara bariton itu mengejutkan semua yang ada di kantin

" mampus " gumam Sarah dan Dewi serentak

" Lo ngapain Shea... " wajah Alvarez sudah memerah karena menahan emosi

" Alvarez g-gue.... " Aleena sudah ketakutan melihat Alvarez

" Aleena nyiram muka Shea pakek jus jeruk " ucap Janet dengan lantang, wajah Aleena sudah pucat pasi

Alvarez melihat wajah Shea yang sudah basa, lalu mengambil saputangan di dalam sakunya

"bersihin muka Lo " ucap Alvarez, Shea tak membantah lalu melakukan yang di pinta oleh Alvarez.

" jauhi Shea.... "

" Alvarez... Lo kok belain dia sih "

" gue nggak belain siapa-siapa, tapi gue benci cara Lo buat nyakitin Shea "

" disiram pakek jus doang, nggak bakalan luka kali Rez " ucap Dewi

" bukannya kalian udah buat telapak tangan Shea Luka tempo hari, gue ingetin lagi kalo kalian bertiga lupa " balas Alvarez, membuat Aleena dan kedua temannya langsung bungkam, Alvarez langsung menarik tangan Shea tanpa permisi lagi bahkan ia sama sekali tak menghiraukan banyak pasang mata yang memperhatikan nya.