Keesokan harinya, Shea sudah bangun lebih awal sebelum Shalu menghampiri untuk membangun kannya seperti kemarin-kemarin
" selamat pagi semua... " sapa Shea namun kali ini tidak berteriak seperti hari biasanya
" nah gitu dong.... kan enak denger nya, lebih anggun " goda Anita, sedangkan yang bersangkutan hanya tersenyum
" tumben bangun sendiri, biasanya harus mommy dulu yang bangunin "
" lagi pengen bangun pagi aja " ucap Shea sambil mengolesi roti nya dengan selai coklat
" oh ya papi mana? " Shea tidak melihat sang ayah duduk di kursi nya
" Masih di ruang kerjanya mungkin " jawab Shalu.
" Opa nggak kekantor? " benar saja biasanya Gunawan sudah memakai pakaian kantor nya tapi hari ini tidak, ia mengenakan pakaian santai sambil membaca koran dan segel teh di tangan kanannya
" Opa sudah cuti sayang, katanya mau liburan ke Bali sama Oma " bisik Shalu, namun masih bisa di dengar oleh Gunawan dan Anita
" wah..... nggak nyangka ya Opa ternyata bisa romantis juga " goda Gunawan
" Opa ini memang romantis... kamu belum tau saja " balas Gunawan dengan sombong, membuat Anita tersipu malu
" ciye... Oma malu-malu tapi mau gitu " ledek Shea, mereka pun tertawa
" mangkanya nanti kalo mau cari suami itu seperti Opa dan Papi kamu, yang penyayang bertanggung jawab, dan romantis tentu nya " ucap Brian yang tiba-tiba datang menghampiri mereka di ruang makan
" kan Shea udah punya Yesaya " ledek Anita, tapi membuat Shea diam bahkan raut wajahnya yang tadi tertawa kini sekejap hilang
Brian, Gunawan, dan Shalu saling pandang, karena Anita tidak tau apa yang terjadi pada hubungan Shea dan Yesaya saat ini, suasana pun menjadi canggung
" aku udah selesai sarapan nya, sekarang mau berangkat kampus dulu.... bye semua.... " ucap Shea yang tergesa-gesa ingin meninggalkan ruang makan, Brian yang peka akan perubahan sikap putri nya pun ikut meninggalkan ruang makan
" kenapa? mama salah ngomong yah? " tanya Anita dengan bingung
" enggak kok ma.... " elak Shalu, karena tak ingin membuat mertua nya merasa bersalah
" Shea... " Shea sudah di ambang pintu mobil nya menghentikan langkahnya
" jangan di ambil hati ya ucapan Oma " Shea menghela nafas berat Lalu menghadap ke arah Brian, melempar kan senyum manisnya memberikan isyarat bahwa ia baik-baik saja
" papi tenang aja, aku nggak apa-apa... lagian aku juga nggak mikirin itu kok, karena sekarang aku mau fokus sama kuliah " ucap Shea dengan jujur, tapi juga sedikit berbohong karena sebenarnya ia masih terus memikirkan Yesaya yang tak kunjung menghubungi nya
" Papi tau, anak papi itu kuat " balas Brian lalu memeluk putri kesayangannya yang sebentar lagi menjadi kakak
******
Janet sudah berada lebih dulu berada di kampus, dan kini ia tengah memesan makanan namun saat ia baru saja mengambil pesanan nya dengan tidak sengaja Janet bertabrakan dengan Aleena yg tiba-tiba berdiri di belakangnya, dan makanan yang ia bawa itu mengotori pakaian Aleena
" baju branded gue.... " teriak Aleena yang seakan memekakkan telinga
" sorry gue nggak sengaja " ucap Janet
" eh Lo sengaja kan? " bentak Dewi
" iya Lo pasti sengaja kan? " tambah Sarah
" hei.... gue tadi udah minta maaf, dan gue udah bilang nggak sengaja... kok Lo nyolot sih " balas Janet yang tak kalah galak nya
" excuse me.... Lo nggak tau siapa kita? ucap Aleena dengan sombong sambil mencondongkan tubuhnya ke depan Janet
" peduli amet gue harus tau kalian siapa " balas Janet dengan santai
" what....? dasar cewek udik... berani ya Lo sama gue " Aleena sudah mengangkat tangan nya hendak memukul wajah Janet, namun langsung di cekal oleh Shea yang tiba-tiba datang lalu mendorong Aleena sampai terjatuh
Suasana kantin yang tadinya riuh pun menjadi hening seketika, semua mata para mahasiswa tertuju pada Aleena yang sudah jatuh ke lantai
" kurang ajar Lo..... " bentak Aleena sambil berdiri dan langsung mendorong Shea hingga menabrak dada bidang seorang pria yang berada di belakang Shea
Bukan hanya Aleena, tapi mereka semua yang berada di kantin di buat ternganga bahwa si most wanted kampus menangkap tubuh mungil Shea yang di dorong keras oleh Aleena, melihat wajah Aleena yang memucat dan merasa tubuhnya di pegang seseorang Shea langsung menghadap kebelakang
DEG!!!!!!
Mata mereka kembali bertemu, dan kali ini rasa di dalam hati keduanya lebih dahsyat
" muka dia lagi " batin Shea
" kenapa muka gue " Shea terkejut, kenapa Alvarez bisa membaca fikiran nya
" muka Lo ganggu penglihatan gue tau nggak " jawab Shea dengan ketus lalu melepas kan pegangan tangan Kokok Alvarez pada tubuhnya
" Alvarez... " Aleena langsung bergelayut pada lengan Alvarez dengan manja binti centil, Janet yang melihat nya saja hampir muntah
" Lo liat deh, baju gue kotor gara-gara tu cewek udik " tunjuk Aleena pada Janet, " dan tu cewek yang sok jago ngedorong gue sampe jatuh " ucap Aleena lagi
Shea dan Janet memutar bola mata mereka dengan malas
" eh dedemit, gue udah bilang gue nggak sengaja, dan gue juga udah minta maaf.... dasar Lo nya aja yang lebay " bantah Janet
" dasar cewek drama, sok kecantikan, ngapain coba sok-sok genit gitu sama Alvarez " batin Shea,
" kenapa Lo cemburu? " Alvarez menatap Shea dengan senyum evil nya, dan itu membuat Aleena dan yang lainnya juga ikut menatap ke arah Shea
" siapa juga yang cemburu, GeEr Lo " kilah Shea lalu menarik tangan Janet untuk meninggalkan kantin dengan cepat
" dasar cowok kurang ajar... seenaknya aja baca fikiran orang " gumam Shea dengan langkah kaki yang cepat, sepanjang koridor ia mengumpat dan membuat Janet ikut bingung
" perasaan dulu Shea mulut nya nggak sepedes ini deh, dia kalem-kalem aja... tapi sekarang kok malah berubah 180 derajat apa ini gara-gara efek nggak ada kabar dari Yesaya yah " gumam Janet yang terus mengekor di belakang Shea
*****
" brengsek..... liat aja, mereka berdua akan terima pembalasan dari gue dan itu bakalan lebih parah dari apa yang gue rasain " Aleena sangat kesal karena ini kali pertama nya ia di permalukan di depan umum
" nih kita udah beliin baju ganti buat Lo... " Sarah memberikan paper bag pada Aleena
" buruan sana ... " Aleena pun mengganti baju nya dengan baju baru
" gue nggak nyangka, Aleena bakalan di buat malu gitu " ucap Sarah
" bener banget... tu anak berdua cari musuh yang salah... mereka belum tau aja kalo Aleena bakalan berubah jadi setan kalo udah marah " balas Dewi
" kalo Aleena setan, bearti kita temennya setan dong " ucap Sarah
" ya ampun Sarah.... itu cuma perumpamaan doang, iihhh bikin greget deh Lo " balas Dewi geram, sedang kan Sarah menggaruk kepalanya yang tak gatal
Tak lama kemudian, Aleena pun keluar dari toilet lalu mengembalikan paper bag yang berisi pakaian kotornya pada Sarah
*****
" She... nanti malam Lo ada acara nggak? " tanya Shea sambil mengetik sesuatu di ponselnya
" belum tau, Kenapa emang? " mata Shea masih fokus pada iPad nya
" Daniel sama yang lainnya ngajakin kumpul, kan kita udah lama juga ngga hang out bareng She... " Shea nampak berfikir sebelum menjawab, tiba-tiba ponsel nya berdering dan tertera nama Papi nya yang menghubungi
" ya hallo Pi "
******
" apa? "
******
" iya aku kesana sekarang "
Shea langsung membereskan semua buku-buku nya kedalam tas dengan tergesa-gesa
" Lo kenapa? "
" nyokap gue mau lahiran, oh ya nanti Lo izinin gue ya sama tu dosen killer " Shea langsung berlari dengan cepat tanpa mempedulikan raut wajah Janet yang kesal.
" aduh Shea... Lo bener-bener ngasih gue masalah hari ini " ucap Janet geram
Shea berlari dengan cepat menuju parkiran, tiba-tiba dengan sengaja seseorang menyandung kaki Shea dan itu berhasil membuat Shea terjatuh
Awwwwww!!!!!!
" ops sorry " ucap Aleena beserta kedua temannya dengan senyum sinis nya
" mangkanya kalo jalan pakek mata " sambung Dewi
" sakit yah.... aduh kasian.... " ejek Sarah
" Dasar para dedemit, kalian sengaja kan? " bentak Shea, baru hendak membalas Shea, Aleena melihat Alvarez yang berjalan mendekati mereka
" ya ampun Shea... maaf ya gue nggak sengaja, Lo nggak apa-apa kan? " ucap Aleena dengan pura-pura baik di hadapan Alvarez
" aduh telapak tangan Lo juga berdarah, gue minta Sarah beliin obat yah " ucap Aleena lagi
" ada apa? " Shea mengenali suara itu lalu menoleh kebelakang dan benar Alvarez sudah berdiri di belakangnya
" itu loh Rez, Shea nggak sengaja kesandung kakinya Aleena terus jatuh deh... " jawab Sarah
" dasar ratu drama Lo semua " hardik Shea
" kok Lo ngomgong nya gitu sih She.... kan Lo yang kesandung kakinya Aleena " bantah Dewi
" wah wah wah kayaknya kalo di kampus ini ada nominasi drama kayaknya Lo bakalan menang deh Dew.... " ucap Shea dengan sarkas
" minta maaf " ucap Alvarez pada Shea, dan itu membuat Aleena dan teman-teman tersenyum dengan kemenangan
" what.....? Lo nyuruh gue minta maaf sama mereka? " Shea terbelalak tak percaya
" iya... Lo minta maaf sama mereka " Shea menggeleng-geleng tak percaya lalu menyunggingkan sudut bibirnya
" will never " ucap Shea, matanya begitu tajam menatap Aleena dan kedua temannya lalu berjalan dengan cepat meninggalkan mereka berempat, namun dengan langkah cepat pula Alvarez mengejar Shea ke parkiran
" yes..... sukurin Lo.... Emang enak " ucap Aleena dan kedua temannya dengan girang
" ini baru awal Shea ... " gumam Aleena
*****
Belum sampai Shea menjangkau pintu mobil nya, tiba-tiba Alvarez menarik tangan Shea membuat Shea terlonjak kaget
" don't touch me " Shea menghempaskan tangan Alvarez dengan keras
" kalo Lo ngejer gue, cuma buat nyuruh gue minta maaf sama ketiga dedemit itu, Sorry... itu nggak akan terjadi " ucap Shea dengan tegas
Alvarez hanya diam dan tidak menghiraukan setiap inchi kemarahan Shea, ia justru mengeluarkan obat merah, alkohol dan selembar plaster dari saku celananya entah dari mana ia bisa mendapatkan itu semua dengan cepat, Shea yang melihat itu pun di buat bingung, Alvarez kembali menarik tangan Shea dan membawa nya kebawah pohon beringin yang rimbun
" duduk " pinta Alvarez, Shea hanya diam tapi menurut untuk duduk
" sini telapak tangan Lo "
" mau ngapain? " tanpa menjawab Alvarez menarik pergelangan nya, lalu membersihkan luka Shea dengan alkohol
Awwwwww!!!!
Shea meringis karena merasa perih pada lukanya
" sorry ini perih banget " gumam Shea namun masih bisa di dengar oleh Alvarez
" perih han mana sama luka hati Lo? " tanya Alvarez tanpa melirik sedikit pun, mata dan tangan nya masih fokus pada luka di telapak tangan Shea.
" udah selesai " ucap Alvarez, namun Shea tak bergeming ia larut dalam lamunannya
" woy..... Lo ngelamun " Alvarez mencubit ujung hidung Shea, dan itu membuat Shea tersadar dari lamunannya
Shea melihat luka di telapak tangan nya sudah tertutup oleh plaster lalu beralih pada Alvarez yang masih di hadapannya, saat Alvarez hendak beranjak pergi tiba-tiba Shea menahan tangannya
" makasih... " ucap Shea, dan hanya di balas anggukan oleh Alvarez kemudian ia pergi
" dasar muka tembok... jawab kek, apa kek, datar banget " gumam Shea yang masih berdiam diri di bawah pohon itu ia masih teringat dengan ucapan Alvarez yang mencubit hatinya.
Tanpa mereka ketahui, ada sepasang mata yang melihat adegan itu dengan kesal, dan siapa lagi kalau bukan Aleena.