**Keesokan Hari
" Shea... "
Janet berlari menghampiri Shea yang baru saja tiba disekolah
" kebiasaan banget sih Lo lari-lari jatuh baru tau rasa.... " ucap Shea
" gue nyontek PR kimia dong "
" jadi Lo nyamperin gue cuma buat ngomong itu huh??? " Janet hanya cengengesan
" emang Lo nggak ngerjain? "
" enggak, semalem gue party di basecamp sama anak-anak " Janet menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal
" untuk kali ini, Laen hari gue nggak mau... "
" ok.... " Janet mengacungkan ibujari nya
Mereka sudah berada di kelas, dan dengan cepat Janet menulis semua jawaban tugasnya sebelum guru masuk kelas.
" kemaren Lo sama Yesaya kemana? tiba-tiba ngilang? " mata Janet masih fokus ke tulisan nya
" kepo... " balas Shea
Shea mengalihkan pandangannya nya keluar jendela kelas, satu objek menarik perhatian nya yaitu laki-laki yang sangat ia kenal sedang berbicara dengan wanita yang ia pun kenal di koridor kelas
" gue mau ngundang Lo ke party birthday gue nanti malem " wanita itu memberikan kertas undangan berwarna merah muda
" semua di undang? "
" hanya khusus untuk anak-anak kelas XII, Lo dateng ya "
" gue usahain ya... " laki-laki itupun berlalu meninggalkan wanita itu
Melihat Shea yang tak merespon cerita nya, Janet pun mengikuti arah pandang Shea keluar jendela
" Lo liat apaan sih? " Janet membuyarkan penglihatan Shea
" nggak kok.... " balasnya
" jangan ngelamun, ntar kesambet Lo " Shea hanya tersenyum
Entah apa yang ada di fikiran Shea saat ini
Saat jam istirahat, Shea lebih memilih pergi menuju perpustakaan karena ada buku yang ia cari
" tumben ke perpus? " seorang laki-laki mengejutkan Shea
" ada buku yang mau aku cari " jawabnya
Shea melihat undangan yang di pegang oleh Aiden sama persis dengan undangan yang diberikan oleh Kinan untuk Yesaya
" oh ya... malem ini Kinan ngadain party birthday nya "
" oh ya... " Shea nampak biasa saja
" iya... tapi kayaknya cuma khusus anak kelas XII aja deh " Shea hanya tersenyum Canggung
" dan kayaknya Yesaya juga di undang, soalnya mereka kan satu kelas " Shea hanya diam saja tak menggubris ucapan Aiden.
Setelah mendapat kan buku yang ia cari, Shea mencari bangku kosong untuk ia tempati. Aiden terus mengekorinya bahkan ikut duduk di hadapan Shea
" kayak nya Kinan suka deh sama Yesaya "
" Lo kesini cuma buat ngomongin itu aja ? " Shea memberikan tatapan sinis nya
" sorry, bukan maksud gue kayak gitu... gue cuma mau ngingetin Lo aja... " ucap Aiden
" dan gue nggak mau Lo kecewa nantinya, karena gue perduli sama Lo " sambungnya
Shea nampak memikirkan setiap ucapan yang di lontarkan oleh Aiden
" sekarang Lo ikut gue " Aiden langsung menarik tangan Shea keluar perpustakaan
" Lo mau bawa gue kemana ? " Shea mengiringi langkah kaki Aiden dengan Tangan nya masih di pegang oleh Aiden
" Lo liat..... " Aiden menunjukkan Yesaya bersama teman-temannya yang kini duduk di taman belakang sekolah.
Shea mengalihkan pandangannya pada Yesaya yang duduk bersebelahan dengan Kinan, mereka bercanda dan tertawa bahkan sesekali Kinan menyentuh pundak Yesaya yang fokus pada game di ponselnya.
Tak tahan dengan apa yang ia lihat, Shea meninggalkan Aiden di sana, setelah Shea tak terlihat lagi di hadapannya Aiden menyunggingkan sudut bibirnya dengan sinis
" kalian semua dateng kan? " tanya Kinan
" pasti dong Kin, nggak mungkin kita nggak dateng " ucap Nabila
" iya... apa lagi banyak makanan nya " sambung Ragil
" makan Mulu yang Lo fikirin " balas Samudera
" tau..... nggak punya malu banget " sambung Cheryl
" bodo'.... " ucap Ragil
" Lo dateng kan Yes.... " Kinan menepuk pundak Yesaya
Namun Yesaya masih fokus pad game di ponsel nya
" woy..... Lo ditanya tu " sambung Daniel yang berada di depan Yesaya
" gue belom tau " jawab nya singkat
" yah nggak seru lah kalo Lo nggak dateng " ucap Vino
" bener banget... Lo pokoknya harus ikutan dateng " Nabila memaksa agar Yesaya ikut bersama mereka
"iye..... bawel Lo pada.... " namun mata Yesaya tetap fokus pada ponselnya
Seutas senyum bahagia terpancar dari wajah cantik Kinan, setelah game over Yesaya langsung memasukkan ponsel nya kedalam saku nya kemudian beranjak meninggalkan teman-teman nya
" mau kemana Lo.... " teriak Ragil
" cari my princess... " jawab Yesaya tanpa menoleh lagi
" gue rasa udah Bener-bener kemakan cinta tu anak.... " ucap Vino
" bener... dan gue ngga nyangka ternyata cowok se cool Yesaya bisa jadi bucin juga " sambung Cheryl
" dia normal kali " balas Daniel
" apa lagi ceweknya secantik Shea.... " sambung Samudera, namun langsung mendapat tatapan dingin dari Daniel, Vino, Ragil, Cheryl dan Nabila membuat dirinya menjadi salah tingkah, sedangkan Kinan nampak menyimpan kekesalan di hatinya
Shea berjalan sendiri menuju kelasnya, entah apa yang ia fikirkan membuat nya seperti orang linglung hingga ia tersandung oleh kakinya sendiri beruntung tangan kokoh langsung memegangi bahunya mencegah agar ia tak terjatuh
" mangkanya, kalo jalan jangan Meleng " Shea hanya diam saja
" mikirin apaan sih... sampe aku panggil aja kamu nggak denger " Yesaya nampak menunjukkan wajah nya yang sedikit kesal
" sorry aku nggak denger "
" kamu kenapa? sakit ? " Yesaya memperhatikan wajah Shea yang nampak sedikit pucat
" enggak apa-apa "
" kamu yakin? " Shea hanya mengangguk
* kekantin yuk... " ajak Yesaya yang memegangi pergelangan tangan Shea
Tidak seperti biasanya, Shea bersikap dingin terhadap Yesaya bahkan perlahan ia melepaskan genggaman tangan Yesaya
" aku mau balik kekelas, soalnya ada tugas yang harus aku kerjain " tolak Shea dengan lembut, tapi bukan Yesaya jika harus percaya begitu saja
" kok kamu aneh gini sih, aku buat salah sama kamu? "
" nggak kok, aku lagi males aja kekantin "
" She.... ini bukan kamu banget Loh.... kalo aku punya salah aku minta maaf "ucap Yesaya dengan tulus
" beneran aku nggak apa-apa kok... lagi nggak pengen aja kekantin " Shea meyakinkannya
" aku duluan yah " Shea berlalu pergi dari koridor, sedangkan Yesaya masih berdiam diri disana.
Dari kejauhan, seseorang tersenyum puas melihat apa yang terjadi antara Yesaya dan Shea
" kita liat... sampai dimana hubungan kalian akan bertahan " gumamnya
Shea sudah kembali berada dikelas nya, dirinya bahkan sudah duduk di bangkunya ada rasa penyesalan saat dirinya menolak ajakan Yesaya
" She.... Lo kenapa? sakit " Janet menghampiri nya menyentuh kening Shea dengan telapak tangan
" nggak kok " jawabnya singkat
" tapi muka Lo pucet " ucap Janet lagi
" gue nggak apa-apa " balas nya
" yakin...? "
" iya... " Shea tersenyum kecut
" gue mau kekantin, Lo mau ikut? " ajak Janet
" nggak... Lo aja " tolak nya secara halus
" ya udah... gue kekantin ya... bye... " Janet melambaikan tangan nya sambil berjalan keluar dari kelasnya, Shea hanya menghela nafas berat
" apa Yesaya bakalan dateng ke party nya Kinan ya.... " gumamnya dalam hati
******
" woy..... ngelamunin apaan Lo.... " Janet mengagetkan Yesaya dari lamunannya
" sialan Lo..... "
" tumben sendiri, yang lain mana? "
" di halaman belakang sekolah "
" Lo sama Shea kemaren kemana tiba-tiba ngilang? " ucap Janet sambil menikmati cemilannya
" kepo..... " Yesaya tak menjawab pertanyaan dari Janet
" eh Shea kenapa sih... " tanya Yesaya
" kenapa apanya " Janet nampak bingung
" dia hari ini aneh banget... kayak menghindar gitu dari gue "
" mana gue tau... Lo kan cowok nya "
" ya Lo kan sahabat nya, masak dia nggak cerita apa-apa sama Lo "
" eh... asal Lo tau, Shea nggak pernah curhat apapun tentang hubungan kalian ke gue " Yesaya nampak frustasi akan sikap Shea Padanya hari ini
" eh katanya, Kinan buat party ya? " tanya Janet
" iya... tapi yang di undang hanya anak-anak kelas XII doang " jawabnya
" terus Lo mau ngajak Shea "
" gue sih pengen, tapi takut nanti nya dia nggak nyaman... " Yesaya masih terlihat berfikir
" iya sih... secara yang punya acara itu rivalnya dia " Janet terlihat cengengesan, tapi tak di gubris oleh Yesaya.