Setelah acara selesai Vee, Brain, serta keluarga dan teman-teman nya kembali kekediaman Vee. Mereka masih duduk santai diruang keluarga
" Vee..... mama senang sekali akhirnya kamu dan Brian menikah " ucap Anita " setelah ini kalian akan tinggal dimana Brian " tanya Anita pada Brian
" ma..... kita bicarakan ini nanti saja ya, Brian sama Vee istirahat dulu " ucap Brian
" iya ma, biarkan mereka istirahat dulu " sambung Gunawan yang duduk di sebelah Brian.
" kalo gitu, kami pulang dulu ya om " Arkan
" ok ok bos selamat menikmati malam pertama " goda Restu
dan yang lainnya pun ikut berpamitan untuk pulang
" Vee... kita pulang dulu ya " ucap Cleo
" bye Vee...... " ucap Angel dan Hanna dengan raut wajah sedih
" kita bakalan kangen sama Lo " ucap Bintang
" besok-besok kan kita masih bisa ketemu " balas Vee, teman-teman Vee pun pulang
" mama sama papa nggak nginep disini " tanya Brian setelah mengantar teman-teman nya dan Vee ke gerbang
" kayak nya enggak, soalnya besok pagi-pagi sekali papa harus sudah berada di gedung baru " jawab Gunawan
" Vee..... mama pulang dulu ya, Brian ingat kamu harus jagain menantu kesayangan mama " ucap Anita sambil membelai wajah Vee dengan penuh kasih sayang
" iya ma... " balas Brian.
Sesaat kepergian Gunawan dan Anita, Vee pun langsung masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri sedangkan Brian masih berdiri di balkon kamar Vee
" kk Brian mau mandi ? " tanya Vee setelah 30 menit berada di kamar mandi, kini dia mengenakan gaun malam untuk tidur namun tidak terlalu terbuka. Brian menatap lekat mata Vee, melihat rambut nya yg masih setengah basah dan raut wajahnya yang polos menunjukkan betapa cantiknya Vee malam ini lalu perlahan mendekati nya, Vee hanya menunduk malu menyembunyikan merah di wajah nya
Brian menyentuh pipi Vee yang halus dengan lembut lalu mengecup keningnya
" aku mandi dulu " ucap Brian dengan berjalan menuju kamar mandi.
' DEG '
jantung Vee berdetak dengan cepat
" ya ampun...... Vee Lo harus relaks, jangan gugup.... " ucap Vee dengan mengibaskan tangannya seperti orang kepanasan.
Beberapa saat kemudian Brian keluar dari kamar mandi sudah mengenakan boxser dan kaos putih Brian melihat Vee sedang berada di balkon lalu berjalan mendekatinya, Brian memeluk Vee dari belakang membuat Vee tersadar dari lamunannya
" kamu mikirin apa " tanya Brian dengan lembut tepat di telinganya membuat Vee merasa merinding
" nggak mikirin apa-apa kok kk " jawab Vee dengan gugup, namun terlihat menggemaskan kan di mata Brian
" kamu belum ngantuk " tanya Brian sambil melepaskan pelukannya dan kini berada di sebelah Vee " sedikit " jawab nya singkat
" kk aku mau tanya boleh " tanya Vee dengan menatap Brian
" apa.....? " Brian membalas tatapan Vee
" kk nggak apa-apa kan kalo kita nggak ngelakuin itu sekarang " jawab Vee tanpa ragu, Brian tersenyum mendengar pertanyaan dari Vee sebelum menjawab
" aku nggak akan maksa kamu, kalau kamu belum siap " balas Brian, Vee menghela nafas lega saat mendengar jawaban Brian
" ok kalo gitu, kita tidur sekarang besok kk kerjakan ? " tanya Vee dengan girang
saat hendak masuk tiba-tiba Brian menarik tangan Vee dan jatuh kedalam pelukannya
' DEG '
detak jantung Vee kembali berdetak dengan kencang
" kk mau ngapain " tanya Vee dengan gugup, namun Brian kembali tersenyum genit
" kissing night " ucap Brian.
Perlahan Brian mengecup bibir Vee namun Vee tak menolak, ia membalas kecupan Brian, dengan erat Brian merengkuh pinggang Vee dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya membelai pipi Vee yg sudah nampak memerah entah berapa lama mereka berciuman hingga akhirnya Brian melepaskan ciumannya lalu mengusap lembut bibir Vee.
05.00
Vee terbangun dari tidur nya, tangan Brian masih memeluk dirinya dengan perlahan Vee menggeser kan tangan itu takut Brian terbangun dari tidurnya. Sejenak Vee memandang wajah tampan Brian, awalnya ia ragu namun perlahan tapi pasti dengan berani Vee mengecup pipi Brian lalu beranjak dari tempat tidur.
Vee berjalan menuju dapur dan melihat bibi yg sedang mencuci piring.
" pagi bik... " sapa Vee
" pagi non..... mau bibik bikinin sarapan apa ? " tanya bibik dengan sopan
" nggak usah bik, biar aku aja yang masak " jawab Vee " bibik siapin aja bahannya " sambung Vee.
Brian terbangun dari tidurnya melihat Vee sudah tak ada di sampingnya, ia langsung bangkit dan duduk kemudian berjalan menuju kamar mandi berharap jika istrinya ada di dalam.
" Vee...... kamu dikamar mandi ya "
merasa tak ada jawaban, perlahan Brian membuka pintu namun tak ada Vee disana
ia pun berjalan keluar kamar, baru menuruni tangga ke tiga Brian melihat sosok istri nya sedang sibuk menggoseng di dapur, Brian tersenyum senang lalu ia kembali ke kamar untuk bersiap-siap kekantor.
Setelah selesai memasak nasi goreng untuk sarapan bersama suaminya Vee langsung meletakkan celemek nya, lalu berjalan menuju kamarnya. Saat membuka pintu kamar Vee langsung berteriak
"aaaaaaaaaaaaa "
Vee terkejut melihat Brian yg sedang bertelanjang dada dan handuk yg masih melekat di pinggang nya nampak rambutnya yg masih setengah basah mampu menunjukkan betapa tampannya ia bahkan tubuhnya yang tegap dan dadanya yang berbidang seperti atletis wanita manapun akan tergoda.
" ya ampun Vee.... " balas Brian yang juga terkejut, tapi bukan karena Vee yg melihat nya dengan keadaan seperti itu namun karena teriakan Vee yang bisa memekakkan telinga
" pakek dulu bajunya..... " ucap Vee yg masih menutup mata dengan kedua tangannya
" udah belom........ " ucap Vee lagi
" Udah..... " jawab Brian singkat kini sudah berada di hadapan nya, Vee langsung menunduk karena malu membuat Brian semakin gemas karena melihat rona merah di pipi Vee yang halus
" maaf kk aku nggak sengaja " ucap Vee
" di sengaja juga nggak apa-apa " balas Brian dengan senyum manisnya
" kk apa-apaan sih " ucap Vee kesal sambil memukul lengan Brian.
" udah ah, tuh sarapan nya udah siap dimeja makan..... aku mau mandi dulu " ucap Vee lagi
" mau aku mandiin nggak ? " goda Brian dengan senyum mesum nya
Vee langsung memelototi Brian dengan kesal
" no thanks..... " jawab Vee dengan kektus lalu masuk kedalam kamar mandi, sedangkan Brian hanya bisa menahan tawa.
Brian sudah siap dengan stelan kantor nya, memakai celana bahan kemeja berwarna biru malam dan dasi berwarna hitam yg melingkar di leher nya, Vee pun datang menghampiri nya untuk sarapan bersama.
" nasi goreng nya enak " puji Brian
" ya dong... siapa dulu yang masak " balas Vee dengan percaya diri, Brian hanya tersenyum.
" oh ya, kamu udah pilih masuk universitas mana ? " tanya Brian
" belom tau kk " jawab Vee singkat.
Brian mengeluarkan dua kartu kredit dari sakunya lalu memberikan nya kepada Vee
" ini kartu kredit kamu pegang... kamu bisa pakek kapanpun kamu mau " ucap Brian awalnya Vee ingin menolak namun belum sempat ia menolak Brian sudah berkata
" jangan menolak, karena sekarang semua kebutuhan kamu sudah menjadi tanggung jawabku " dan Vee hanya mengangguk setuju.
" oh ya mungkin aku pulangnya sedikit terlambat karena ada proyek yang harus aku kejar " ucap Brian sambil menyeka mulutnya dengan tissue lalu beranjak menuju keluar diiring oleh Vee yg mengantar nya sampai ke gerbang, Brian mengecup kening Vee dengan penuh kasih sayang
" kalo ada apa-apa hubungi aku " ucap Brian.