Saat tiba di kantor Brian disambut dengan hangat oleh para staf nya
" selamat pagi pak "
dan seperti biasa Brian hanya mengangguk dengan sikap nya yang dingin, lalu terus berjalan memasuki ruangan nya
" ya ampun pak bos makin hari makin ganteng ya " puji salah satu staf nya
" bener banget, tapi ya begitulah pak bos sikapnya dingin banget " sambung salah satunya lagi.
" eh... eh... eh... Kalian pada ngerumpi apaan? balik kerja sana " ucap Restu yang datang bersama Nathan.
" maaf pak Restu " jawab mereka lalu kembali keruangan masing-masing.
" Lo udah masuk " tanya Nathan yang menemui Brian di ruangannya bersama Restu
" hmmmmm " jawab Brian tanpa menoleh kearahnya.
" gue fikir Lo mau honeymoon dulu sama Vee " celetuk Restu
" nanti lah.... " jawabnya lagi namun tetap fokus pada berkas-berkas yang ada di hadapannya
" Bri... sekarang Lo udah punya istri jadi Lo harus bisa membagi waktu Lo buat Vee " ucap Nathan " jangan cuma fokus sama kerjaan Lo " sambung nya lagi.
" gue kerja keras supaya Vee bisa terus hidup dengan layak " balas Brian
" iya gue tau... tapi jangan buat Lo nyesel di akhir nya nanti " ucap Nathan mengingat kan
" eh.... ngomong-ngomong soal istri, gimana malam pertama Lo sama Vee " ucap Restu dengan wajah jahilnya
" apaan sih Lo " balas Brian dengan acuh tak acuh
" ya itu gimana... " tanya Restu lagi, bukan mendapat jawaban Restu mendapat lemparan bantal dari Brian membuat Nathan tertawa.
Vee merasa jenuh seharian di rumah, dia hanya bersantai-santai di kamar sambil membaca majalah dan mendengarkan musik di headphone nya.
" bosen juga lama-lama dirumah " gumam Vee
" jam segini kk Brian pasti lagi sibuk, atau gue telfon aja kali ya " ucap Vee
belum sempat ia menelfon, ternyata Brian sudah menelfon nya lebih dulu
" kamu lagi ngapain.... ? "
" nggak lagi ngapa-ngapain, cuma ngerasa bosen aja di rumah, oh ya kk mau aku masakin apa ? "
" nggak usah, nanti aku ada pertemuan sama beberapa rekan bisnis dari Singapura dan mungkin aku akan makan malam bersama mereka "
" oh..... "
ada rasa sakit saat Vee mendengar jawaban Brian, namun apa mau di kata jika pekerjaan itu memang sangatlah penting Vee tidak akan egois dengan perasaan nya sendiri
" ya udah, kamu baik-baik ya di rumah "
" iya kk " telfon pun terputus
sejenak Vee berfikir, apa ini yg dimaksud oleh Anita ibu mertua nya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 malam namun belum ada tanda-tanda kepulangan Brian.
" non belom tidur " tanya bibi
" belom bik, masih nunggu kk Brian " jawabnya
Bibik pun berlalu kembali membereskan dapur.
Vee masih setia menunggu nya di ruang keluarga sambil menonton FTV hingga ia tertidur di sofa.
Saat Vee terbangun dari tidur nya ternyata dia sudah berada dikamar nya, Vee melirik sekitar kamarnya mencari sosok yang ia tunggu namun tak ada di sekitarnya, waktu sudah menunjukkan 05.00 pagi.
" semalem kamu ketiduran di sofa, aku nggak tega bangunin kamu jadi aku langsung aja bawak kamu ke kamar " ucap Brian yang tiba-tiba keluar dari kamar mandi
" oh.... astaga " balas Vee kaget, Brian hanya tersenyum lalu mendekati Vee
" maaf ya, udah buat kamu nunggu lama " ucap Brian dengan lembut sambil membelai rambut Vee
" semalem kk pulang jam berapa "
" semalem aku pulang jam 23.00 malam "
" owh..... ya udah, aku siapin sarapan dulu " ucap Vee sambil beranjak meninggalkan Brian.
Sesaat di dapur, Vee mencoba menenangkan fikiran nya agar tidak menyinggung perasaan Brian, walau bagaimanapun Vee harus memahami status Brian sebagai CEO di perusahaan Herison Group milik keluarga Brian sekaligus MJC milik keluarganya itu tidak lah mudah.
" ok Vee..... Lo harus tenang dan harus terbiasa dengan keadaan yang harus Lo jalani sekarang.... " ucap Vee menyemangati dirinya.
Selesai menyiapkan sarapan, Vee kembali kekamarnya memanggil Brian untuk sarapan bersama. Brian sudah mengenakan stelan pakaian kantornya berdiri di balkon entah apa yang ia fikirkan saat ini.
" kk sarapannya sudah siap " ucap Vee yg membuyarkan lamunannya. Brian tak menjawab perkataan Vee, ia hanya menoleh kearah Vee lalu mendekati nya
" aku minta maaf ya " ucap Brian
" untuk... ? " Vee merasa bingung
" karena sudah membuat kamu menunggu lama " jawab Brian sambil memeluk tubuh mungil istrinya itu.
" udah nggak apa-apa kok kk aku ngerti " balas Vee dengan tenang sambil melepaskan pelukannya
" buruan sarapan, nanti telat kekantor nya... masak seorang CEO telat datang " ucap Vee dengan gaya centilnya, membuat Brian tersenyum geli.
Sudah 3 bulan Vee menyandang status istri dari Brian Alexander, ia begitu menikmati perannya sebagai istri orang yang super sibuk itu, bahkan teman-teman Brian sendiripun berdecak kagum pada nya yg tahan akan sikap dingin Brian.
Brian dan teman-teman nya kini sedang berada di sebuah caffe yang letaknya tak jauh dari kantor, dan seperti biasa Brian meskipun sekarang sedang jam makan siang Brian masih sibuk dengan laptop nya.
' Drrrrrrrttttt '
Ponsel Brian bergetar, saat melihat siapa yang menghubunginya Brian langsung tersenyum membuat keempat temannya saling tatap
" kenapa tu orang " tanya Fadhil
" kesambet setan siang bolong kali " celetuk Restu, Nathan dan Arkan menahan senyum
" ya sayang... " jawab Brian dengan manis
" uhuk.. uhuk.. " sontak membuat Restu tersedak saat meminum coffeLatte nya
" Lo kenapa ? " tanya Arkan dengan tertawa
" gue nggak salah denger, Brian panggil sayang " jawab Restu sambil menatap Brian dengan ekpresi mengejek, namun tak di hiraukan oleh Brian
" kamu dimana, kok rame banget " tanya Brian
" aku lagi di pusat perbelanjaan kk, mau beli perlengkapan bahan dapur soalnya udah pada abis " jawab Vee
" mau aku jemput " tawar Brian
" nggak usah, aku bawa mobil kok... oh ya kk udah makan ? " tanya Vee
" aku lagi minum coffeLatte aja sama Restu dan yang lain " jawab Brian
" hai Vee..... apa kabar, udah lama ya nggak ketemu sama Abang pasti Vee tambah cantik deh " ucap Restu menggoda Brian, namun mendapatkan toyoran dari Brian
" Lo ngomong apa barusan " ucap Brian dengan wajah cemburu
" gue becanda kali pak bos..... idih dia cemburu tu Vee " ucap Brian
" hahahaha "
Vee tertawa mendengar ocehan Restu
" ya udah, kamu pulang nya hati-hati ya " ucap Brian, dan langsung memutuskan telfonnya
" godain istri gue lagi, gue abisin Lo " ucap Brian dengan dingin
" hahahahaha " teman-temannya hanya tertawa karena Brian cemburu.
Disisi lain Vee masih memilih keperluan dapur, sampai akhirnya di bertemu dengan orang yang lama ia lupakan yaitu Barra
" Vee.... " sapa Barra
Vee hanya terdiam kaku melihat sosok pria tampan di depannya
" hai... " balasnya dengan rasa canggung
" udah lama ya kita nggak ketemu " ucap Barra dengan sopan, Vee hanya tersenyum.
" oh ya..... kok sendiri yang lain mana ? " tanya Barra lagi,
" yang lain, lagi sibuk pendaftaran kuliah " jawab Vee dengan tenang
" Lo sendiri gimana, mau kuliah dimana ? " tanya Barra lagi
" gue daftar kuliah di universitas ibukota, dan bakalan satu kampus sama Cleo dan yang lainnya " jawab Vee lagi
" oh ya, gimana kalo kita makan siang bareng " ajak Barra
" sorry Barr, gue nggak bisa gue harus cepet-cepet pulang " jawab Vee
" gue anter ya " tawar Barra lagi
" nggak usah, gue bisa pulang sendiri lagian gue juga bawa mobil sendiri... bye " jawab Vee lalu buru-buru meninggalkan Barra.
Tiba di parkiran, Vee masih tak percaya bahwa dia akan kembali bertemu dengan Barra orang yang sangat ingin ia jauhi.
" kenapa gue harus ketemu sama dia lagi " gumam Vee dalam hati
beberapa saat kemudian ponsel Vee berdering dan itu Cleo yang menghubunginya
" hallo..... "
" Vee..... Lo dimana, kita udah di rumah Lo ni " ucap Cleo
" gue otw pulang " balas Vee, lalu mematikan ponsel dan langsung mengendarai mobilnya meninggalkan pusat perbelanjaan.