Chereads / MY SUGAR DADDY / Chapter 2 - Cafe

Chapter 2 - Cafe

Pagi ini begitu sangat cerah..sinar mentari yang hangat menerpa tubuhku.aku begitu bersemangat untuk berangkat ke cafe.bekerja dan mengumpulkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupku dan Bik Nani..

Setelah sekitar 20 menit menempuh jalanan kota yang begitu macet.aku sampai di parkiran cafe yang di sediakan khusus untuk para karyawan cafe..

Baru saja kaki ku menginjak di bumi..mataku sudah tertuju pada sebuah mobil mewah yang terparkir tidak jauh dari tempatku berada saat ini.

BMW MERCEDES BENZ..warna hitam klasik.terparkir dengan rapi di depanku..dan aku tau siapa yang berada di dalamnya.

Sarah..satu2nya teman serta sahabatku di kota metropolitan ini.

Mungkin kalian berfikir dia adalah orang berada yang punya segudang koleksi mobil mewah di garasinya.tapi tidak sombong..

Kalian salah..!!

Bagaimana bisa,seseorang yang mempunyai koleksi segudang mobil mewah mau jadi pelayan di sebuah cafe.melayani pelanggan dan menerima dengan sabar setiap komplain dari mereka???

No...no...no...

Itu bukan dia..Sarah adalah seorang gadis cantik yang berasal dari keluarga biasa seperti aku.

Hanya saja mungkin karna keadaan keluarganya yang sedikit morat marit..membuatnya harus mencari pelampiasan dengan cara seperti ini..

Menjadi sugar baby...mungkin kalian pernah dengar dan sudah sangat familiar dengan julukan itu.tapi untuk lebih jelasnya..lihat ini baik2..

Seorang pria dewasa bahkan sangat dewasa berumur sekitar 40tahun baru saja turun dari tempat duduk pengemudi.dengan perawakan yang cukup tinggi.sedikit brewok.hidung mancung mata elang yang tajam..sangat terlihat jelas dia seorang pengusaha kelas atas..dari caranya berjalan dan membuka pintu mobil untuk sahabatku..Sarah...

'Aku pergi dulu..mungkin nanti aku tidak bisa menjemputmu...'

'It's okay dad...aku mengerti..trimakasih buat hadiahnya'(mengalungkan tangan di leher Brian)

'Baiklah..jaga dirimu baik2')

Dan..

Cup....

Sebuah ciuman mesra mendarat di bibir sahabatku..sangat terlihat mereka begitu menikmati kemesraan itu..dan aku hanya terpaku menyaksikan adegan dewasa di depanku.apa yang akan aku lakukan..bergerak saja rasanya sudah..melihat bereka beradegan seperti itu di tempat umum..membuat tubuhku panas dingin..

Begitu mobil yang di tumpangi Brian pergi..Sarah berjalan menghampiriku..tentu saja dia tau aku sudah sedari tadi berada di sini..

'Hai Queen..'(memeluk tubuhku)

'Hai..jangan peluk2 ya..!!aku tidak mau tubuh suciku ternoda oleh bau parfum Om mu itu!!!'(dengan sedikit tersungut)

'Ok..baiklah..'(dengan sedikit tersenyum)

'Hem...iya dech..yang habis kencan..kayaknya lagi berbunga2 nich?'

'Sssttt....jangan kenceng2!!kamu mau satu cafe denger..!!'(sambil menutup rapat mulutku dengan tangannya)

'Kenapa..apa jangan2 kamu pengen ya..deket sama om2 sepertiku..itu masalah gampang..'

'Kamu tahu nggak semua kenalan om Brian itu pengusaha dari kelas atas,semua pengusaha yang tajir melintir.apa kamu mau??aku akan bilang sama om Brian kalau kam..'

Aku cepat2 menutup mulutnya dengan tangan sebelum dia selesai dengan kata2nya..

'Apaan coba..jangan ngawur dech kamu..??!!'

'Ni..denger baik2 ya...meskipun di dunia ini nanti hanya tersisa satu orang laki2 dan itu Om2..aku tidak akan pernah mau untuk menjadi sugar babynya.atau apalah itu namanya..aku akan lebih memilih jadi biksuni atau biara wati seumur hidup..!!'

'Eh...awas lho..ati2.nnti kamu kemakan sama omonganmu sendiri baru tahu rasa..!!!'

'Kamu belum tau saja keganasan Om2 ketika di atas ranjang..'(setengah berbisik)

'Kamu sudah tidak waras ya..!!!'(sedikit bertriak)

Aku berlari kedalam meninggalkan Sarah sendiri di parkiran..sedangkan dia hanya terkikik senang karna berhasil menggodaku dengan kata2nya itu..

Orang bilang..yang menentukan kita akan jadi seperti apa adalah lingkungan dan orang2 yang berada di sekitar kita..kalau lingkungan dan orang2 di sekitar kita baik..tentu kita akan ikut arus kebaikan itu..begitu juga sebaliknya.

Tapi tidak dengan ku..meskipun aku sudah lama bersahabat dengan Sarah..tapi dia tidak pernah sekalipun memaksa ataupun mengajaku ikut masuk kedalam dunianya yang cukup rumit itu..

Aku hanya harus percaya..jika kita berbuat baik..maka takdir baik akan datang sendiri kepada kita.tanpa kita harus memintanya dengan susah payah..dan saat ini aku tengah berusaha menjadi orang yang sebaik mungkin...

Di dalam cafe..

'Pagi pak Nino..'(menunduk dan tersenyum)

'Pagi Queen..kamu sangat cantik hari ini..'

'Maaf pak Nino..sepertinya saya tidak secantik yang bapak katakan..'(menunduk malu)

'Bukankah sudah berulang kali saya katakan.panggil saja nama saya..jangan panggil bpk.'

'Maaf pak Nino..bapak adalah atasan saya dan saya hanya seorang pelayan di sini.sudah sepantasnya saya menghormati bapak seperti karyawan yang lain..dan memanggil anda seperti karyawan yang lain juga..saya mohon jangan membeda2kan saya.'

'Permisi pak Nino..saya harus kembali bekerja..sebentar lagi jam buka dan saya harus segera bersiap'(menunduk dan melangkah pergi)

Meninggalkan seorang Nino sendiri.yang masih terdiam dengan sedikit raut kecewa di wajahnya..

'Apa yang membuat hatimu susah untuk aku tembus Queen..aku begitu menyukaimu.tapi kau sama sekali tidak pernah melihatku.'(gumam Nino..)

Bukan tidak tau..aku tau bahkan sangat tau.kalau orang yang baru saja aku panggil bapak itu adalah orang yang sangat menyukaiku.bahkan bisa di bilang cukup terobsesi olehku..tidak satu dua kali dia menyatakan cintanya kepadaku.tapi tidak pernah sekalipun aku menanggapinya.karna tujuanku di sini hanya untuk bekerja dan bekerja..

Bukan karna dia tidak tampan..dia sangat tampan.postur tinggi tegap putih dengan hidung mancung..rambut hitam yang di sisir kebelakang..sungguh sangat tampan.tapi entah mengapa aku tidak bisa sedikitpun menyukainya.jangan kan sedikit..sepertinya.niat menyukainya itupun juga sangat jauh..

Aku hanya tidak ingin di perlakukan berbeda hanya karna pemilik sekaligus manager cafe ini menyukaiku..aku tidak ingin menimbulkan rasa iri di hati para karyawan yang lain.itu akan semakin membuat mereka tidak menyukaiku.dan tambah membeciku..

'Queen sebentar lagi jam buka cafe..cepat ganti baju kerjamu dan segeralah bersiap2'(ucap Sarah mengingatkanku)

'Oh..baiklah kalau begitu..aku akan ganti baju dulu'

Aku segera berlari ke tempat ruang baju ganti dan berganti dengan seragam kerja yang aku simpan di loker..

Tapi..betapa tekejutnya aku saat melihat bentuk baju kerjaku..

Ada sobekan bekas gunting yang seperti di sengaja di bagian dada.meskipun hanya sedikit..tapi itu sangat terlihat jelas.

'Aduh...bagaimana ini..!!siapa yang melakukan ini?!'

'Queen..ada apa..?apa kau sakit..?'

Sarah datang menghampiriku karna aku tidak kunjung keluar dari ruang ganti..

'Dasar sialan.!!!siapa yang sudah merusak baju kerjamu..!!'(marah dan berapi2)

'Aku juga tidak tahu..kalau aku kembali pulang dan mengambil baju baru tidak mungkin..aku tidak ingin para karyawan di sini semakin membenciku dan menganggapku seenagnya sendiri'

'Awas saja kalau sampai aku tau siapa yang melakukannya..!!sobekan ini akan pindah ke mulutnya!!'

'Sudahlah..jangan memikirkan itu sekarang..yang perlu kita fikirkan.bagaimana cara menutupi ini!?'

'Em..sebentar..sepertinya aku punya jarum pentul untuk itu'

Setelah di tutup dan di kunci menggunakan jarum pentul dari dalam..aku bisa sedikit bernafas lega.karna sobekan itu sudah tidak begitu terlihat lagi..aku hanya berdoa semoga ini bisa bertahan sampai aku menyelesaikan jam kerjaku nanti malam..