Kostard pulang ke rumahnya Istrinya sudah menyalin isi Flashdisk yang telah ia curi saat menghilang dari Geng Yonta.
"heh...Tertangkap basah..."
isi Flashdisk tersebut adalah data keuangan yang akan dilarikan kemana, setelahnya Istrinya mengirim ke file tersebut ke pihak berwajib.
"Apa kau habis menghajar adikmu ?" tanya istri Kostard cemas
"bukan urusanmu..."
"Bukankah mereka peduli akan dirimu?" tanya istrinya
"apa kau peduli jika adikku mati karna membelaku ?" Tanya balik kostard.
Kostard membersihkan luka, kemudian dia bersiap siap untuk mengumpulkan berkas dan bukti bukti untuk diserahkan ke pihak berwajib yang ia percaya.
kemudian Intel datang kerumahnya tepat waktu. Kostard memberikan semua berkasnya kecuali Flashdisknya.
"kenapa flashdisknya tidak?"
"untuk mempermalukan mereka di depan pendemo..." ucap kostard
"apa kau sudah .." belum selesai berbicara
kostard menunjukan selembar kertas ijin bermaterai.
"lindungi adik-adikku yang akan demo disana."
ucap Kostard
Intel itu pergi untuk menyerahkan dokumen dokumen itu supaya diurus lebih cepat
Kostard menyalakan rokoknya sembari menatap foto keluarga. Senyum polos Raff dan Gi masih termpampanh disana. Kostard merenung sembari menghisap rokoknya.
Teringat dimana mereka bertiga bercanda Gurau bersama
"Kak, Lihat Guru itu mirip monyet hahahah" Ucap Raff kecil
"Hahaha iya yah" Tambah Fai kecil
Senyum kecil Kostard sembari merintikan air mata.
"apakah aku sudah menjadi kakak yang baik?" gumamnya
istri kostard yang melihat dia sedang merenung dan meneteskan airmata. langsunh memeluknya dari belakang.
"aku yakin Raff akan paham apa yang kau lakukan...kau hanya ingin adikmu baik baik saja bukan?" ucap Istrinya
"Aku Gagal ya...." Kostard menangis dengan rokoknya yang masih menyala.
"kenapa aku lahir di Situasi Negara seperti Ini ..." tambah kostard
Istrinya hanya bisa mengelus rambutnya dan menenangkannya.
Kostard memandang dindingnya tertulis Raff Fai and Kostard Forever brother hood.
"aku harus menemui adikku" ucap Kostard yang bangkit.
"Hari sudah larut malam lebih baik nanti saja." ucap Istrinya
Disisi lain Raff, Gi di rawat di cafe oleh istrinya. Teman-temannya datang menjenguk. mereka marah dengan kelakuan Kostard. Saat Rama akan pergi bersama kawan kawan. tangan Rama di pegang.
"Jangan...aku tahu apa yang dia lakukan....besok kita akan pergi ke stadiun. "ucap Raff
semua berhenti dan memahami perkataan Raff lalu mereka pulang. Maria semakin cemas akan kejadian besok yaitu demo besar.
Raff memegang tangan Maria.
"jangan khawatir semua akan baik-baik saja"
ucap Raff
Maria mengangguk lalu memeluk Raff. Gi yang sudah sadar melihat mereka.
"ahhh...kalian membuatku iri sajalah..."ucap Gi yang tersadar.
Raff tertawa lalu melemparnya dengan bantal.
Greek N Grook yang masih ada di ruang tamu mereka sudah tahu dan menguping pembicaraan Raff dengan Maria.
Grook memahami watak dari leader. tidak pernah membiarkan bawahannya sakit atau keluarganya sakit karna orang lain.
Malam pun begitu sunyi seakan juga mengisi baterai untuk menghangatkan esok pagi. hujan turun mengguyur ke tanah menghapus jejak jejak dosa kakaknya.
bintang bintang bersinar seakan mereka paham. bahwasannya masih ada manusia yang memperjuangkan keadilan.
alam menjadi saksi akan perjuangan gerak pemuda untuk menghancurkan keserakahan manusia.