"Bianka dengarkanlah sekali lagi, dapatkah kamu? Emmm dapatkah kamu kembali kepadaku, rujuk jadinya lalu meninggalkan Bisma hanya untukku, bukankah kamu mencintaiku? Dulu kan katanya kamu sangat mencintaiku, tidak mungkin kan cintamu luntur secepatnya kepadaku? Jelas kamu masih cinta walau hanya sedikit saja," ucap Betran yang seolah-olah memang ucapannya itu benar-benar nyata adanya, padahal aslinya tidak benar sama sekali, tidak ada kata seperti itu di hati Bianka.
Bianka kini hanya ketawa mendengar perkataan Betran yang sungguh tingkat dewa ke-pede-annya. Ia yang sudah sangat puas dalam tawanya pun akhirnya berucap dengan sangat tegas dan masih dengan sesekali terkikik geli.
"Emmm Mas mau jawaban jujur atau bohong nih? Yang pasti aku akan berkata dengan sejujurnya deh, dan maaf apabila jawabanku ini membuatmu kecewa, intinya ini adalah benar adanya."