Bulan yang masih terbengong karena terus menatapi sang penolongnya, menjadikan sang penolongnya menyentil keningnya dengan agak keras. Sengaja memang supaya Bulan segera tersadar dan mengerjapkan kedua bola matanya.
Bulan yang benar-benar sudah tersadar pun terkekeh dan langsung memeluk sang penolongnya dengan erat. Yang ternyata sang penolongnya adalah papanya. "Kapan Papa datang? Bulan sungguh tidak percaya kalau Papa datang. Bulan benar-benar merindukan, Papa, sakit tau Pa ... pakai menyentil Bulan segala," keluh Bulan dengan mengerucutkan bibirnya.
Ia senang kalau ternyata papanya lah sang penolongnya. Namun Bulan juga agak takut teringat dia yang membohongi papanya, makanya ia yang tersadar akan hal itu sekarang pun rasanya ingin melepaskan pelukannya. Berhubung papanya yang juga merindukan putrinya itu pun sudah membalas pelukannya, jadi Bulan tidak bisa melepaskan pelukannya itu. Merasa tak enak kepada papanya.