Di ruangan Betran berada.
Bianka sekarang masih berada di dalam pelukan Bisma, tidak bisa berkata-kata dan hanya membisu saja, tenggorokannya serasa tercekat. Air matanya masih terus-menerus menetes sampai-sampai pundak dan punggung Bisma basah tertetesi oleh air mata Bianka. Bisma terus mengusap punggung Bianka yang ada di pelukannya itu dengan senyuman. Berpura-pura tersenyum dengan tegarnya, padahal Bisma juga sama terlukanya dengan Bianka, dia seperti itu dan apapun dilakukannya berharap agar Bianka segera tenang sebelum Betran tersadar kembali dan itu akan mengakibatkan Betran semakin syok dan sudah pasti malah akan tersalahkan lagi. Bisma tidak mau itu terjadi maka sebaiknya mereka saling menjaga sikap dan agar tidak menambah masalah lagi.
