"Kinan! Ini semua tidak ada hubungannya dengan kita, ya! Kamu harusnya paham karena dari awal, kamu sudah tahu apa yang terjadi di dalam rumah tanggaku!" ujar Arian.
Dengan kedua mata yang merah, dan emosi yang meluap. Kinan sangat marah pada Sang Kakak karena ia berani membentaknya. Seketika Arian pun menyadari tindakannya itu sudah melewati batas.
"Kinan ... Maafkan Mas! Mas sangat emosi." Arian mengajak Kinan duduk di kursi ruang tamu. Arian dan Kinan berbincang membahas perceraian antara Falisha dan Kinan.
Namun saat Arian akan mulai bercerita, tiba-tiba pintu rumah terbuka dengan dorongan yang sangat keras.
BRUG~~~
"Arian!" teriak Sarah yang langsung menyosor masuk ke dalam rumah Arian tanpa permisi. Semua mata tertuju pada Sarah yang memancarkan raut wajah emosi. Arian dan Kinan berdiri. "Ada apa ini, Sarah?" tanya Kinan.
Sarah tidak menggubris pertanyaan Kinan. Kedua matanya langsung tertuju pada Sang Kakak kandung Kinan yaitu, Arian Praja.
