Alesta perlahan membuka kedua matanya, hal yang pertama ia rasakan adalah gelap, sakit, dan pengap. Perlahan Alesta mendongkrakkan kepalanya hal yang pertama ia lihat dan rasakan begitu dirinya mendongkrakkan kepalanya ialah raut wajah Ansel yang jelas menunjukan rasa kelegaan.
"Syukurlah, kau sudah sadar? Tapi jangan membuat suara, laki-laki itu ada di luar kita. Jangan khawatir aku akan melindungi dirimu!" ujar Ansel, membuat ingin sekali menangis rasanya. Dirinya benar-benar menyesal telah pergi dari laki-laki yang saat ini tengah memeluknya dengan begitu hangat yang sangat begitu menyayangi dan mencintai dirinya.