Di tengah perbincangan, tiba-tiba suara dari luar mulai terdengar menyapa. Ketiga remaja yang tengah terduduk lantas menoleh dengan kompak ke arah pintu. Di sana mereka mendapati satu laki-laki yang tengah memakai seragam dan berdiri sembari memegang sebotol minuman dingin.
"Musi?" ucap Hugo.
"Halo, Hugo!" sahut Musi. Ia lantas duduk di samping laki-laki yang berada di seberang kekasihnya. Namun, begitu Musi duduk di sampingnya, Hugo langsung beralih ke samping Illona.
Beriringan dengan pindahnya Hugo, mata Musi yang semula abai kini mulai menangkap sosok Illona di ruang pandangnya. Laki-laki itu pun mulai menatap menyidik dari atas hingga bawah. Hal itu sampai-sampai membuat Illona merasa tidak nyaman hingga Hugo harus menegur Musi terlebih dahulu untuk berhenti menatap kekasihnya.