"Saya akan mengantarmu pulang," ujar direktur saat aku tiba di dekatnya.
"Eh! Ti-tidak usah. Saya bisa pulang sendiri." Aku mencoba menolak dengan halus karena terkejut bahwa direktur benar-benar menungguku.
"Tidak apa-apa! Cepat! Saya akan mengantarmu." Laki-laki ini berjalan begitu saja tanpa mendengar persetujuanku terlebih dahulu. Bagaimana bisa dia seenaknya seperti itu.
'Sepertinya dia tidak akan mendengarkanku. Hah, aku harus memberitahu Yuri bahwa dia harus pulang sendiri.' Tanganku segera merogoh ponsel yang ada di dalam tas. Kukirim pesan pada Yuri dengan permintaan maaf di dalamnya.
"Tidak apa-apa Byeol, selesaikan dulu pekerjaanmu. Semangat, oke!" Yuri membalasku dengan cepat begitu pesanku terkirim. Untung saja aku memberinya kunci rumah hingga dia tidak perlu menungguku. Huh, aku harus menggunakan alasan pekerjaan untuk pulang bersama direktur. Meski sepertinya tidak masalah jika mengataka yang sebenarnya, tetapi rasanya aku tidak berani.