Saat suasana sedang tenang-tenangnya. Suara berat khas laki-laki terdengar memenuhi ruang dengarku. Direktur memanggilku dan mengatakan bahwa setengah jam lagi aku harus ikut kerja lapangan dengannya.
Pertanyaan demi pertanyaan mulai kulayangkan kepada laki-laki yang sejak kemarin mengenakan setelan jas berwarna hitam. Namun, dia tetap diam bahkan memintaku untuk tenang dan memperhatikan sendiri nanti. Karena sudah berkata seperti itu, aku hanya bisa menuruti perkataannya dan mulai bersiap.
"Oiya, minta sekrektaris Eri untuk menyiapkan dokumen F." Dia memintahku tanpa basa-basi. Setidaknya panggil namaku terlebih dahulu apa susahnya? Untung aku tidak punya penyakit jantung, jadi tidak masalah jika dikejutkan dengan suaranya itu.
"Baik, Pak!"