Rasanya waktu seakan berhenti.
Rieca di depanku tersenyum manis. Tidak ada satu pun raut kebencian di wajahnya. Apakahh... Apakah Rieca di depanku adalah Eloir Diaroa yang asli? Lantas mengapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi?
"aaa"
"Ah, aku tau kamu pasti bingung" dia berkata, "Ada banyak hal yang perlu di jelaskan. Kalau kamu mau, aku akan mengundangmu secara khusus mulai besok"
Aku tidak menjawab. Masih terpaku dengan pikiranku sendiri.
Rieca menunduk di depanku, mengulurkan tangannya, "Apa kamu setuju?"
Setuju untuk ap-
Bats!
Aku ingin membalas uluran tangan Rieca ketika tiba-tiba seseorang menarik tanganku dan mendekapku erat.
Siapa?
Kepalaku mendongak menatap siapa yang menarikku. Seorang pria berambut merah dan bermata emas. Pakaiannya sangat rapi dan lengkap seperti seorang pangeran.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanyanya lembut.
Aku mengangguk karena Rieca memang tidak melakukan apapun padaku.
Pria berambut merah itu tersenyum hangat, mencium ujung helai rambutku yang berkibar, "Syukurlah aku datang tepat waktu" ucapnya lalu berbalik menatap Rieca dengan tajam.
"Apa lagi yang akan kau lakukan padanya?"
Rieca terlihat tenang, lalu membungkuk hormat, "Saya memberi salam kepada yang mulia putra mahkota Derreck Argio Lehint"
DERRECK? Dia putra mahkota?
Ahhh.. Jelas saja mengapa aku bisa lupa. Rambut merah dan mata emas. Lalu jubah putih yang selalu dia gunakan.
Putra mahkota terlihat sangat melindungi Eloir. Dia bahkan mengusir Rieca darisini sekarang juga dengan marah.
Sebelum pergi Rieca menatapku sejenak dan mengangguk tipis. Nanti aku bisa menemuinya diam-diam dan meminta penjelasan lebih detail.
Setelah Rieca pergi, aku merasa aneh saat putra mahkota memelukku erat.
"..mm... Yang Mulia"
Derreck menatapku dengan terkejut, "Ada apa? Apa Rieca mengancammu?"
"Tidakk.. Sebenarnya kami hanya berbicara"
"Lalu kenapa kamu tidak memanggil namaku?"
Benar, Eloir selalu memanggil yang mulia putra mahkota dengan namanya langsung. Itu karena putra mahkota sendiri yang memintanya.
"De... Derreck" ucapku ragu menunggu reaksinya.
"Ada apa, kasihku?"
Oh tuhan! Aku tidak kuat dengan senyumannya.
Saat ini aku yakin wajahku memerah. Kulirik Derreck yang masih tersenyum padaku. Sepertinya aku bisa minta tolong padanya karena putra mahkota sangat mencintai Eloir lebih dari apapun.
"De-"
"Bagaimana?"
Hah?
"Aku sudah menolongmu sesuai tradisi keluargamu. Apa kau akan menerima lamaranku kali ini?"
A-Apa?
Ekspresi Derreck mendadak berubah, dia melepas pelukannya dan menggenggam tanganku erat, "Meskipun posisiku sudah terlihat aman, aku harus membuatnya benar-benar berada di genggamanku. Karena itu aku membutuhkan kamu disisiku"
Jadii.. Dia hanya ingin memanfaatkan dukungan keluargaku? Dia tidak benar-benar mencintai Eloir?
Tubuhku terasa kaku menatap Derreck yang kini tersenyum ke arahku. Entah mengapa terasa menjijikkan.
"Tu-tunggu.. Ma..Maksudnya"
Senyum di wajahnya menghilang. Ekspresinya berubah tajam menatapku lalu tertawa, "Hahahaaa.. Benar.. Apa yang bisa di pahami oleh putri sepertimu? Di dalam tradisi keluargamu, kamu harus diam dan patuh seperti boneka. Menunggu seseorang menolongmu"
"Dan orang itu adalah aku. Akulah yang akan membantumu. Kau hanya perlu menjadi bonekaku seperti sebelumnya. Tetap diam dan tenang"
Mulutku terkunci, aku tidak mampu menjawab.
Melihat perubahan ekspresiku membuat Derreck kesal dan tanpa permisi mencium bibirku dengan kasar.
"..mm..t..tu.."
Dia tidak memberiku jeda. Tubuhku terbaring di atas rumput. "Tenang saja, sama seperti sebelumnya, aku sudah memasang sihir sehingga kita tidak terlihat"
Tanpa sadar air mataku mengalir. Tanganku di kunci oleh pria ini yang mulai menelusuri tubuhku tanpa permisi.
Apakahh.. Apakah ini maksud dari isi catatan Eloir?
"Kau menangis?" Derreck menghapus air mata itu dan mencium keningku. Rasanya bibirku tidak bisa bersuara. Apa dia memasang sihir agar aku tidak bisa bicara?
"Eloir, kau gadis yang penurut bukan? Kau tidak ingin menjadi putri pembangkang yang tidak menuruti tradisi"
Ini gila! Bagaimana bisa sosok putra mahkota seperti ini?!
"Karena itu kau harus tetap bersamaku"