Alfred mengangguk lagi, kepalanya tertunduk menatap lantai keramik yang sepertinya saat ini jauh lebih menarik dari pada mendengar segala cercaan Tanya. "Dan seharusnya kau mengajari Luis bagaimana caranya menjadi karyawan teladan, bukan malah mencoreng prestasimu di hadapannya. Dan kau telah mempermalukanku, mungkin saat ini Luis akan berpikir jika aku tidak pernah mengajarimu menjadi sekertaris yang baik." Cecar Tanya.
Hanya permohonan maaf yang bisa Alfred katakan saat ini, ia hanya berusaha mengambil kembali kewarasannya setelah pekerjaan yang tidak ada habisnya. Tak tahu jika Tanya sangat tidak menyukai hal itu.
"Maafkan aku, Miss! Itu tidak akan terjadi lagi." Ujar Alfred kepada Tanya.
Jemari Tanya menyentuh dagunya sendiri, menimbang-nimbang apa yang harus dilakukannya kepada pria yang ada di hadapannya ini. Haruskah ia memberi hukuman kepada Alfred? Walaupun ini kali pertama pria itu membuatnya kesal.