Beberapa minggu setelah badai terjadi, Tanya hampir lupa jika dirinya telah melewati sesuatu yang hampir membunuh jiwanya. Sibuk bekerja di saat perusahaan Ayahnya yang dia pimpin semakin berkembang pesat, Tanya bahkan tak pernah lagi mengingat sebuah nama yang dulu pernah mengisi hatinya, tak juga pernah bertanya apakah pria itu masih bekerja padanya dan berada di kota ini.
Semua itu lenyap seketika karena segala rutinitas dan kesibukan Tanya, apalagi kini wanita itu kini telah ditemani oleh dua orang pria yang selalu setia menunggunya di luar sana. Tanya rasa hal itu cukup membuatnya merasa aman dan nyaman, apalagi Luis dan Alfred terlihat akur di luar sana.
"Bro, kau punya pena?" Alfred mendatangi meja kerja Luis yang ada di sebelah meja kerjanya, semenjak Luis bergabung dengan perusahaan ini. Alfred merasa semua bebannya menghilang begitu saja, Luis adalah pria yang cekatan. Bahkan, Luis yang selalu membuatkan bosnya secangkir kopi dan mengatur jadwal Tanya.