"Siapa kak?"
"Papa..." sahut Lukman yang langsung mengubah wajah Tristant menjadi murung.
"Oh..."
"Bentar ya..." Lukman merosot turun dari tempat tidur, lalu jalan tergesa ke arah pintu meninggalkan Tristant dan kedua sahabatnya yang masih menatap datar punggungnya.
Tristant menghela napas, sambil menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Suasana mendadak hening setelah Lukman keluar dari dalam kamar Tristant. Tidak ada obrolan yang terjadi sampai akhirnya Lukman kembali masuk dan berdiri di samping ranjang.
"Kayaknya gue harus pulang deh," ucap Lukman yang membuat Aden dan Pandu mendengkus kecewa.
"Yah kok gitu Luk. Katanya mau sampe malem?" Protes Aden.
"Payah lu! Gue kan masih pengen ngobrol sama lu." Pandu mengimbuhi.
"S-sory deh, tapi gue harus pulang. Bentar lagi Lexa sama Alex ke sini kok." Lukman menoleh ke arah Tristant yang sedang menatapnya datar. Laki-laki itu menghela napas sebelum akhirnya berkata. "Gue balik ya, Trist."